Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Jawa Tengah hampir merata di seluruh wilayah. Sesuai data dari Dinkes Jateng, selama periode Januari hingga awal Maret 2020 sudah tercatat 1.227 pasien dan 17 diantaranya meninggal dunia.
Menanggapi hal tersebut, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati Noto Subianto mengajak masyarakat Pati agar waspada dengan melakukan tindakan preventif.
“Jumlah tersebut tidak sedikit, oleh sebab itu kami mengajak masyarakat agar lebih memperhatikan kebersihan lingkungan sebagai tindakan preventif. Lingkungan yang bersih dapat meminimalisir tempat sarang nyamuk, dampaknya jentik nyamuk pun ikut menurun,” ujar anggota Komisi D DPRD Kabupaten Pati pada Kamis (12/3/2020).
Baca juga: Di Tengah Situasi Pandemi, Dinkes Pati Masih Berupaya Tekan Angka DBD
Menurut Noto, selama ini banyak masyarakat yang masih salah kaprah dengan pemberantasan DBD. Banyak masyarakat hanya mengetahui jika nyamuk DBD bisa ditanggulangi dengan fogging atau pengasapan.
“Fogging itu lebih pada tindakan untuk mematikan nyamuk dewasa. Ini pun kurang baik, sebab jika terlalu sering dilakukan pengasapan atau fogging justru dapat membuat nyamuk kebal dan tidak mempan. Oleh sebab itu, alangkah baiknya jika masing-masing lebih peduli dengan kebersihan lingkungan di sekitar,” lanjut Noto.
Sementara itu, menurut data dari Dinkes Jateng, jumlah pasien DBD terbanyak ada di Kabupaten Cilacap dengan 146 kasus dan dua kematian, Kabupaten Jepara 104 kasus, dan Kota Semarang 85 kasus. (Adv/SHT)
Baca juga:
- Dinkes Pati Imbau Pembentukan Poskestren di Lingkungan Pondok
- New Normal New Wave, Apa Saja yang Perlu Diperhatikan
- Terhitung Sejak Januari Hingga Mei 2020 Ada 2 Orang Warga Pati Meninggal Akibat DBD
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur : Ulfa PS
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com