Mahasiswa UIN Walisongo Lulus KKN Bersama Relawan Jepang dan Rusia

Semarang, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Aisy Puspa Livia, mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang dinyatakan lulus Kuliah Kerja Nyata (KKN) berbasis pengakuan. Aisy, panggilan akrabnya berhasil pertahankan kegiatan KKN Pengakuan bersama relawan Internasional dari Jepang dan Rusia selama 22 hari.

Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Walisongo M Rikza Chamami, menyampaikan rasa bangga atas pencapaian mahasiswi didikanya.

“Kami bangga ada mahasiswa yang berhasil menyelesaikan kegiatan KKN Pengakuan bersama relawan Internasional dari Jepang dan Rusia”, ucapnya saat dihubungi, Sabtu (13/6/2020).

Sementara itu, Aisy berhasil mempertahankan laporan KKN-nya dihadapan penguji dari LP2M UIN Walisongo Semarang dengan mengambil tema “Mangkang Environmental International Work Camp“.

Baca Juga :   Incar Kemenangan, Hendi-Ita Didukung NU

Dia menyampaikan, kegiatan tersebut berlangsung selama 22 hari, terhitung sejak tanggal 10 hingga 22 Februari 2020 di Kelurahan Mangkang Wetan, Kecamatan Tugu, Kota Semarang dan pada tanggal 24 Februari – 5 Maret di Rembang.

Baca juga : Lahan Tani Menyempit Karena Penambangan, Pemuda Asal Sale Pilih Bisnis Hidroponik

Tema tersebut diambil sebagai langkah untuk menjawab kebutuhan dalam melestarikan sisi pantai Laut Jawa Utara di Mangkang, karena saat ini daerah tersebut dalam bahaya abrasi laut.

“Saat itu, ada banyak ekosistem ikan dan udang di sana, tetapi sekarang karena kondisi hutan bakau semakin buruk, cukup sulit untuk menemukan spesies lagi. Ditambah masalah sampah yang kembali diangkat dalam tema ini.  Kurangnya kesadaran lokal tentang gaya hidup ramah lingkungan akan merusak alam secara perlahan,” kata Aisy saat dikonfirmasi, Sabtu (13/6/2020).

Baca Juga :   Lakukan Kunjungan ke Pati, Dirjen PAUD Serap Aspirasi

Dalam kegiatannya, Aisy yang juga sebagai Camp Leader telah menyelesaikan beberapa kegiatan utama, diantaranya penanaman mangrove, pengolahan limbah serta kampanye eco-friendly lifestyle.

Aisy menambahkan, ketiga kegiatan tersebut sebenarnya bermuara pada isu global yang sedang hangat diperbincangkan yaitu soal climate change. (*)

Baca juga : 

Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook dan instagram

Redaktur : Dwifa Okta