Fenomena Langka, Penampakan Paus Biru Terjadi Tiga Kali dalam 100 Tahun

palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Baru-baru ini penampakan langka seekor paus biru muncul di lepas pantai Sydney, Australia. Pemandangan yang hanya bisa dinikmati tiga kali dalam 100 tahun itu, kembali terlihat bulan lalu di perairan dekat pinggiran pantai Maroubra di New South Wales.

Paus biru merupakan paus biru adalah mamalia terbesar di Bumi. Keberadaannya terbilang langka untuk bisa disaksikan di dekat pantai.

Baca juga: Tak Bisa Ukur Arah Kiblat Karena Berawan, Masyarakat Dapat Bertemu Lagi dengan Momen Rashdul Qiblah pada Bulan Juli Mendatang

Melansir Kumparan.com, menurut keterangan National Parks and Wildlife Service (NPWS) Andrews Marshall makhluk laut itu mungkin memiliki panjang lebih dari 25 meterr dan beratnya lebih dari 100.000 kilogram. Selain karena kemampuan berenang dengan ‘sembunyi-sembunyi’, keberadaan paus biru juga sangat langka, berdasarkan Marine Mammal Protection Act (MMPA).

Baca Juga :   Kecelakaan Kapal Nelayan di Pati, Dewan: Hati-hati Cuaca Buruk

Paus biru cenderung hidup sangat jauh di lautan, populasinya tersebar luas dan kami memiliki data yang sangat terbatas tentang migrasi dan habitat kritisnya.

Baca juga: Hari Ini dan Besok Matahari di Atas Ka’bah, Saatnya Meluruskan Arah Kiblat

Penampakan munculnya paus biru adalah catatan terverifikasi pertama dari spesies ini di pantai lepas Sydney. Ini menjadi pengalaman yang sangat berkesan bagi sang fotografer yang berhasil menangkap gambar paus biru.

Paus bungkuk juga merupakan salah satu mamalia air yang jarang ditemukan di laut. Beberapa penemuan menunjukkan bahwa spesies itu telah mengalami pemulihan sekitar 10 hingga 11 persen. Sementara spesies paus biru belum bisa benar-benar dipahami.

Baca Juga :   Fenomena Langit Jingga di California

Penampakan langka ini sangat berharga untuk meningkatkan pemahaman tentang keberadaan spesies ini muncul. Hal itu juga bisa membuat kita mempertimbangkan tindakan yang bisa diperbuat untuk melindungi paus biru.

Baca juga: 

Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, instagram, dan twitter

Redaktur: Atik Zuliati