Jakarta, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Dalam peringatan Hari Aksara Internasional yang digelar secara daring, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), mengungkapkan tingkat literasi remaja di Indonesia masih rendah.
“Problematika literasi di Indonesia yang umum adalah rendahnya tingkat literasi remaja,” ujar Jumeri Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendikbud Jumeri pada Selasa (8/9/2020).
Berdasarkan peringkat Program Penilaian Pelajar Internasional atau Programme for International Student Assessment (PISA) anak Indonesia lada kelompok umur 15 tahun masih berada di peringkat 73 dunia.
Baca juga : Penambahan Kasus Covid-19, Dinas Pendidikan Purbalingga Edarkan Surat Penundaan Pembelajaran Tatap Muka
“Yang diukur dengan indeks PISA untuk tiga komponen literasi yaitu numerasi, sains, dan matematika itu di 2018 dengan populasi PISA ada 79 negara, Indonesia memperoleh skor 371. Itu berada diurutan 73 untuk kompetensi membaca, artinya ada di peringkat enam dari bawah,” ungkap Jumeri.
Saat ini Kemendikbud berusaha meningkatkan tingkat literasi remaja di Indonesia. Dengan mengembangkan kurikulum yang lebih menekankan pada penguasaan kompetensi serta penguatan karakter peserta didik.
“Meningkatkan literasi anak-anak kita, remaja kita, kemendikbud sudah mengembangkan kurikulum yang lebih menekankan pada penguasaan kompetensi serta penguatan karakter peserta didik,” pungkas Jumeri. (FT)
Baca juga :
- Dewan Pati Dukung Kemendikdud Berlakukan KBM Tatap Muka Bertahap
- Dewan Pati Apresiasi Insentif Pulsa dari Kemendikbud untuk PJJ
- Kemenag Sebut Siswa Madrasah Belum Dapat Subsidi Kuota Internet
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, instagram, dan twitter
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul “Kemendikbud: Tingkat Literasi Remaja di Indonesia Masih Rendah.”
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com