Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Sebanyak 600 Pedagang Kaki Lima yang di relokasi ke Tempat Pelelangan Kayu (TPK) Pati, kini yang beroperasi kurang dari 100 lapak.
Hal ini diungkapkan oleh Thukul, Ketua PKL Pusat Wisata Kuliner TPK. Ia juga mengatakan mayoritas pedagang di tempat tersebut lebih memilih berjualan di pinggir jalan karena omsetnya terus merosot sejalan dengan sepinya pengunjung.
“Lebih banyak yang keluar daripada yang di sini. Saya tidak menyalahkan. Tinggal 100 nggak ada,” ungkapnya kepada palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com beberapa waktu yang lalu.
Dari 600-an pedagang di TPK, 350 diantaranya adalah PKL dar Simpang Lima sedangkan selebihnya PKL dari zona merah.
Baca juga : Eks PKL Simpang Lima Pati Minta Revisi Perda PKL Dimasukkan dalam Prolegda
Menanggapi hal tersebut, anggota DPRD Kabupaten Pati, Noto Subiyanto menilai lokasi Pedagang Kaki Lima yang berada di TPK kurang tepat dan kurang strategis.
“Diakui atau tidak pemilihan lokasi kurang tepat berdampak kepada pembeli yang enggan datang,” ungkapnya pada Jumat (11/9/2020)
Noto, juga meminta Pemkab Pati untuk menambah fasilitas yang ada, agar dapat menjadi daya tarik pelanggan.
“Selain itu perlu penambahan fasilitas di lokasi TPK agar lebih semarak,” pungkasnya. (Adv/DF/SHT)
Baca juga :
- Disdagperin Pati Sarankan Pedagang PKL TPK Berdagang Secara Konsiten untuk Tarik Pelanggan
- Susah Cari Untung, Mayoritas PKL di TPK Meninggalkan Lokasi
- Dewan Pati Harap Disdagperin Lakukan Koordinasi Mendalam dengan PKL TPK
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, instagram, dan twitter
Redaktur : Dwifa Okta
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com