Baru Satu Hotel yang Mengajukan Izin Operasional di Fase New Normal

Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com Merosotnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor perhotelan dan pariwisata sejak pemberlakuan social distancing dan terdampak pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu menuntut Pemerintah Kabupaten Pati mengizinkan operasional hotel di fase new normal.

Kepala Bidang Destinasi Pariwisata Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Pati, Joko Prasetyo mengungkapkan dari 25 hotel yang beroperasi di Pati, hanya hotel New Merdeka saja yang mengajukan izin operasional kepada Pemkab.

“Jumlah hotel di Pati ada 25, besar dan kecil. Karena tutup, sejak pandemi kalau PAD tentunya menurun drastis. Apalagi masyarakat ragu-ragu mau nginep. Seperti hotel Pati biasanya kan ada pesta pernikahan, sekarang tidak ada sama sekali. Saat ini hotel yang sudah terverifikasi baru 1, New Merdeka” kata Joko kepada palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com saat ditemui di kantor Disporapar Pati beberapa waktu lalu.

Tidak asal dibuka, dalam regulasinya hotel boleh melakukan pelayanan asalkan sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19 sesuai yang tertera di Peratutan Bupati Nomor 49 Tahun 2020.

Baca juga: Sosialisasikan Perbub New Normal, Bupati Haryanto Keliling ke Desa

Hotel terkait harus memperhatikan informasi terkini serta imbauan dan instruksi pemerintah pusat serta pemerintah daerah tentang Covid-19 di wilayahnya. Selain itu juga harus memastikan seluruh pekerja hotel memahami tentang pencegahan penularan Covid-19.

Wajib memasang media informasi di lokasi-lokasi strategis untuk menginformasikan social distancing dan protokol kesehatan, serta menyediakan handsanitizer di pintu masuk, lobby, meja resepsionis, pintu lift, dan area publik lainnya.

“Secara umum harus sesuai Perbub, kapasitas ruangan pertemuan maksimal 30%. Jadi misalnya untuk pertemuan muat 100 orang, pertemuannya dibatasi 30 orang saja. Kalau masalah kamar, dari pihak hotel ketika tamu masuk harus disediakan tempat cuci tangan dan protokol kesehatan lain. Tapi intinya kami menekan kanpada jumlah kehadiran dan pertemuan,” urai Joko. (*)

Baca juga: 

 

Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram

Redaktur : Ulfa PS