palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – ByteDance menolak tawaran pembelian operasional TikTok di AS, Microsoft gagal mengakuisisi Tiktok.
Hal itu, disampaikan langsung oleh Microsoft melalui laman resminya. Dalam pernyataannya, Microsoft menyampaikan bahwa ByteDance menolak pinangannya untuk mengambil alih sistem operasionalnya di AS.
Baca juga: Nikmati Tayangan Tanpa Batas Vidio di IndiHome
“ByteDance memberi tahu kami hari ini bahwa mereka tidak akan menjual operasi TikTok AS ke Microsoft. Kami yakin proposal kami akan baik untuk pengguna TikTok, sekaligus melindungi kepentingan keamanan nasional,” kata Microsoft dalam blog resminy, mengutip detik.com.
“Untuk melakukan ini, kami akan membuat perubahan signifikan guna memastikan layanan memenuhi standar tertinggi untuk keamanan, privasi, keamanan online, dan memerangi disinformasi, dan kami memperjelas prinsip ini dalam pernyataan bulan Agustus kami. Kami berharap dapat melihat bagaimana layanan berkembang di area penting ini,” lanjutnya.
Baca juga: Inovasi Digitalisasi Warung Kelontong, Gojek Luncurkan Fitur GoToko
Bahkan perusahaan yang didirikan Bill Gates dan Paul Allen itu dikabarkan ingin megakuisisi operasional TikTok secara global. Dengan tersingkirnya Microsoft, mengacu pada laporan The New York Times, kini Oracle adalah satu-satunya pelamar Amerika yang tersisa, demikian dilansir dari Engadget, Senin (14/9/2020).
Kesepakatan dengan Oracle disebut tidak akan berstruktur layaknya penjualan secara langsung. Alih-alih demikian, Oracle bakal ditunjuk sebagai “mitra teknologi terpercaya” yang akan membantu menjalankan operasional TikTok di AS dengan teknologi cloud miliknya.
Baca juga: Samsung Bakal Tutup Pabrik Televisi di Cina November Mendatang
Dengan ditunjuknya Oracle sebagai “mitra teknologi”, arah pembicaraan agaknya telah berubah untuk mempertimbangkan opsi lain di luar akuisisi secara utuh. ByteDance hendak menjual bisnis TikTok di AS karena tekanan dari Presiden Donald Trump yang mengancam bakal memblokir apabila media sosial tersebut tak dimiliki perusahaan Amerika Serikat.
TikTok yang memiliki sekitar 100 juta pengguna aktif bulanan di AS dipandang sebagai ancaman terhadap keamanan nasional karena dicurigai memata-matai pengguna dan meneruskan informasinya ke pemerintah China.
Baca juga: Jajaran Fitur Baru Spotify Digadang-gadang Akan Dirilis
Trump awalnya memberi ByteDance tenggat waktu selama 45 hari hingga pertengahan untuk finalisasi penjualan TikTok ke perusahaan AS. Belakangan, deadline itu diperpanjang 90 hari hingga 12 November mendatang.
Baca juga:
- Mengatasi Ponsel Yang Lemot Seiring Bertambahnya Usia
- 6 Cara yang Perlu Kamu Lakukan Untuk Memulai Karir Sebagai Reseller
- Berikut Jenis-jenis Dokumen yang Dipungut Bea Meterai Rp10.000
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, instagram, dan twitter
Redaktur: Atik Zuliati
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com