Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Kabupaten Pati nomor 4 penyumbang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di seluruh Jawa Tengah. Bumi Mina Tani masuk jajaran 4 besar bersama Cilacap, Kendal dan Brebes.
Tingginya angka TKI membuat Badan Perencanaan, Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Beppeda) Provinsi Jawa Tengah berharap mereka dapat berkarya di kampung halamannya ketika pulang dan membawa modal dari luar negeri.
Bahkan, Bappeda Jateng berharap mereka dapat menciptakan lapangan pekerjaan di kampung halamannya.
“Setelah kerja di luar negeri semoga bisa membangun desa dan kampungnya sehingga di sana tidak hanya bekerja tapi mencari ilmu juga,” ujar Kabid Risbang Bappeda Provinsi Jawa Tengah, Tri Yuni Atmojo, saat memberikan sambutan dalam acara Forum Diskusi Aktual (FDA) di Desa Jembulwunut, Kamis (17/9/2020).
“Sehingga dia tidak kembali ke sana, tapi membangun desanya dan menciptakan lapangan kerja di kampungnya,” lanjut Tri Yuni Atmojo.
Senada, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah, Endro Dwi Cahyono juga berharap hal yang sama. Ia mewanti-wanti para TKI tidak mengandalkan kerja di luar negeri tetapi juga berusaha memanajeman keuangan agar dapat mengelola keuangan.
“Kita tidak selalu berharap kerja di luar negeri, nggowo duet ntek, tapi berharap ke depan yang berangkat gajinya ini diolah dengan baik agar dapat mengelola uang dan dapat membuat usaha di rumah bahkan dapat menyerap tenaga kerja,” tambah Endro.
Baca juga : Endro Yakin Wisata Alam di Pati Bisa Dilirik Wisatawan Internasional
Sementara itu, suami eks TKW, Puntani, merasa harapan itu belum terlaksana dengan maksimal karena edukasi kepada masyarakat belum maksimal. Warga Desa Jrahi ini mengungkapkan 35 persen TKI dari desanya kembali menjadi TKI lagi dan tidak berwirausaha.
“Puji syukur saya sudah mempunyai usaha di desa dan istri saya ndak berangkat lagi, tetapi yang mencari menurut saya permasalahan mereka kembali lagi karena dukungan, kebanyakan di kampung saya berulang-ulang (kembali). Tidak ada pengukuhan terhadap eks TKI, pertama keluarganya, kedua orangnya,” tuturnya.
Menanggapi hal ini Kepala Bidang Penempatan dan Pengembangan Tenaga Kerja Indonesia (Kabid PPTKI) Disnaker Kabupaten Pati Sri Mulyanto mengatkan sudah ada program-program penyuluhan baik dari Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat.
“Sudah ada program edukasi dan ada juga pinjaman modal untuk mereka,” kata Sri Mulyanto. (*)
Baca juga :
- Ketua Komisi D DPRD Pati Tandatangani Komitmen Bersama Penurunan Stunting
- Tanpa Syarat, Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Pati Data Calon Penerima Bantuan
- DPRD Pati Launching Tiga Aplikasi Program Kerja untuk Tingkatan Kinerja
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, instagram, dan twitter
Redaktur : Dwifa Okta
Wartawan