Rembang, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Launching Taman Batik Akar Kartini (TBAK) bertepatan dengan momen peringatan wafatnya Raden Ayu (RA) Kartini, Kamis (17/9/2020). TBAK merupakan obyek wisata yang terletak di kawasan makam RA Kartini di Desa Bulu Kecamatan Bulu, Rembang.
Peresmian dilakukan secara langsung oleh Wakil Bupati Rembang Bayu Andriyanto bersama dengan Pemerintah Kabupaten Rembang melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar).
Bayu mengucapkan terimakasih kepada keluarga besar Raden Ajeng (RA) Kartini yang berperan dan ikut serta dalam proses terwujudnya destinasi wisata ini. Pembuatan TBAK menjadi contoh yang menginspirasi, dimana Desa Bulu saat ini dipimpin oleh seorang wanita dapat memberikan prestasi yang sangat luar biasa bagi pembangunan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang pada khususnya.
“Ini adalah momen yang sangat luar biasa. Saya sangat bangga atas munculnya penerus kartini. Yang tidak lain adalah Kepala Desa Bulu Suharyati yang telah memberikan inspirasi luar biasa kepada masyarakat sekitar. Ikut membangun Rembang menjadi lebih baik. Untuk kedepannya, stake holder maupun dinas terkait, akan memberikan bantuan agar lebih maju dan berinovasi lebih baik,” paparnya saat memberikan sambutan.
Baca juga: Endro Yakin Wisata Alam di Pati Bisa Dilirik Wisatawan Internasional
Kepala Desa Bulu Suharyati menjelaskan, Taman Batik Akar Kartini merupakan taman seluas satu hektar yang dilengkapi dengan joglo sekaligus resto. Di dalamnya terdapat galeri batik tulis Matoh serta displai aneka meja kursi dari akar phon jati.
Di luar juga terdapat aneka ratusan tanaman bunga termasuk bunga Celosia yang menarik dan pepohonan besar yang meneduhkan.
“TBAK berawal dari visi dan misi Desa Bulu untuk menciptakan destinasi wisata. Dalam rangka untuk lebih menghargai dari ikon RA Kartini. Ingin membuktikan figur perempuan dapat merubah apapun. Dan merupakan bukti nyata bahwa seorang perempuan juga bisa mendorong pembangunan daerahnya,” terang Suharyati.
Dia menyebut, total anggaran yang digelontorkan untuk pembangunan obyek wisata tersebut senilai kisaran Rp7 miliar. Menggunakan anggaran pribadi sang Kades, disokong Dana Desa dan iuran warga setempat.
“Kita bangun perlahan, ada edukasi batik, edukasi akar, edukasi tanaman, nanti juga ada wahana outbound sedang proses. Total Rp7 miliar. Terkait dana pemasukan, sistemnya bagi hasil antara keluarga pribadi, dengan pihak desa, tapi dipentingkan dulu untuk pengelolaan,” imbuhnya.
Salah satu keluarga keturunan langsung RA Kartini, Hudaya menjelaskan, lahirnya ide TBAK berawal dari keinginan pengembangan obyek makam RA Kartini supaya lebih menarik bagi wisatawan. Keberadaan makam pahlawan nasional ini telah menginpirasi untuk membangun efek multiplier guna meningkatkan taraf hidup masyarakat.
“Kita memanfaatkan potensi yang ada di desa Bulu. Seperti makam, batik tulis dan akar sebagai ikon menarik TBAK,” pungkasnya. (Adv)
Baca juga: ‘
- Nyalon’ Bupati, Harno Sudah Ajukan Surat Pengunduran Diri Anggota DPRD Rembang
- Sektor Pariwisata Nasional Bakal Dapat Insentif
- Berikut Aturan Masuk Pantai Karangjahe
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur : Ulfa PS