Semarang, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Pimpinan Komisi III DPR RI, Adies Kadir mengaku kaget dengan tingginya angka kasus Covid-19 di Kota Semarang.
Kekagetan itu diungkapkan saat ia bersama Rombongan Komisi 3 DPR RI melaksanakan kunjungan kerja di Polda Jateng, Jumat (18/9/2020).
“Saya agak kaget juga katanya Semarang angka covid paling tinggi. Saya agak deg-degan juga. Tapi saya sudah dapat penjelasan dari Pak Gubernur tenyata datanya tidak benar,” ujarnya.
Menurutnya, dengan kondisi saat ini semua masyarakat harus semakin dispilin menerapkan protokol kesehatan dimanapun dan kapan pun.
“Kawan kita banyak yang gugur terakhir teman kita di Sekda yang gugur, penggunaan masker ini jangan dianggap remeh,” pintanya.
Ia juga mengapresiasi upaya Jawa Tengah dalam menekan angka penularan Covid-19. Seluruh jajaran birokrasinya, baik Gubernur, TNI, Polri dan komunitas semuanya bersatu dalam upaya ini.
Baca juga : Data Covid Kota Semarang Beda dengan Pusat, Ganjar Minta Klarifikasi Pemkot
Ini langkah bagus, semuanya dilibatkan termasuk komunitas. Semua harus turun sosialisasi pada masyarakat agar tidak menganggap remeh virus ini,” kata Adies.
Adies juga berharap penegakan hukum bagi pelanggar protokol kesehatan terus digalakkan. Ia meminta agar ada peraturan khusus yang mengatur terkait sanksi itu.
“Kalau bisa sanksinya yang sama, dan bisa memberikan efek jera. Jangan beda-beda, di daerah sana disuruh nyapu, di sini disuruh nyanyi dan lainnya. Kalau bisa disamakan, agar bisa terukur,” pungkasnya. (*)
Baca juga :
- Pengadilan Tipikor Semarang Terima Berkas Tiga Tersangka Kasus Suap Kepegawaian PDAM Kudus
- Tingkatkan Kesadaran Menjaga Netralitas, Bawaslu Gelar Sosialisasi Kepada Lurah se-Kota Semarang
- 18 Orang Dinyatakan Positif, Rumah Makan di Semarang Jadi Klaster Baru Penyebaran Covid-19
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, instagram, dan twitter
Redaktur : Dwifa Okta