palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Facebook menerapkan aturan baru terkini untuk aplikasi Messenger yang membatasi berapa kali pesan diteruskan. Saat ini pengguna hanya bisa meneruskan pesan maksimal lima kali. Kebijakan ini dibuat guna mengurangi kampanye informasi yang salah, utamanya perihal pemilihan presiden dan pandemi virus corona.
Mengutip Tempo.co, jika mendapat peringatan tentang mengirim terlalu banyak pesan, pengguna sekarang bisa diblokir ketika memposting di Messenger. Tak hanya itu, artikel yang telah ditandai oleh pemeriksa fakta di Facebook juga akan ditandai saat dibagikan di Messenger.
Baca juga: 5 Inovasi Teknologi yang Bisa Kamu Gunakan Agar Tetap Sehat Selama PSBB
Kebijakan itu mulai diuji sejak 2019 lalu, Facebook mulai menguji batas lima pesan diteruskan di Myanmar dan Sri Lanka dua negara yang dilanda kekerasan etnis dan kampanye ujaran kebencian online. Umat Buddha ultra-nasionalis di Myanmar telah menggunakan Facebook untuk menghasut kekerasan terhadap Muslim Rohingya.
Sedangkan, Sri Lanka melarang Facebook, WhatsApp, dan Instagram pada 2018 dengan harapan bisa mengekang kekerasan massa yang ditujukan pada minoritas Muslim di negara itu.
Baca juga: Inovasi Ponsel Layar Lipat Digadang-gadang Bakal Menjamur di Pasaran
Di awal tahun Messenger memperbarui standar komunitasnya, menambahkan pemberitahuan keamanan dan otentikasi dua faktor, dan memperkenalkan fitur-fitur baru yang membuatnya lebih mudah memblokir dan melaporkan pesan yang tidak diinginkan. Dan bulan ini, perusahaan mengumumkan batas penerusan menjadi global.
Mengutip laman Tempo.co, Jay Sullivan direktur manajemen produk untuk privasi dan keamanan Facebook Messenger menjelaskan, membatasi penerusan pesan adalah cara efektif untuk memperlambat penyebaran informasi salah yang viral dan konten berbahaya yang berpotensi menyebabkan konflik.
Baca juga: Siklus Baru Matahari, Apa yang Terjadi?
Dalam laman blog resmi Facebook 3 September 2020, Sullivan memilih pandemi Covid-19 dan pemilu yang akan datang di Amerika dan Selandia Baru sebagai kemungkinan muncul banyak disinformasi. Batasan lima kali diteruskan ini, membantu mengekang upaya mereka yang ingin menyebabkan kekacauan, menabur ketidakpastian atau secara tidak sengaja merusak informasi yang akurat.
Sebelumnya, aplikasi pesan WhatsApp milik Facebook telah mulai menandai pesan yang dibagikan lebih dari lima kali dengan dua panah. Pada April, perusahaan mengumumkan akan membatasi berapa kali pesan populer dapat diteruskan hanya ke satu obrolan dalam satu waktu.
Baca juga: Warga AS Resmi dilarang Mengunduh Aplikasi TikTok dan WeChat
Pengguna masih dapat mengirim pesan ke banyak akun, tapi mereka harus melakukannya secara manual. Menariknya batas lima penerusan WhatsApp menyebabkan penurunan 25 persen dalam total penerusan pesan, menurut platform tersebut.
Pada Agustus, perusahaan mulai menguji fitur yang memungkinkan penggunanya memeriksa pesan yang diteruskan. Fitur ‘Telusuri Web’ sedang diujicobakan di Amerika, Inggris, Irlandia, Brasil, Italia, Meksiko, dan Spanyol.
Baca juga:
- Bisa Nonton Bareng, Facebook Usung Fitur Watch Together
- Biaya Berlangganan Zoom Bakal Naik Mulai Oktober Mendatang
- UMKM GoJek Bisa Daftar Mandiri Melalui GoBiz
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, instagram, dan twitter
Redaktur: Atik Zuliati
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com