palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Mozilla memutuskan menutup layanan file-transfer Firefox Send yang baru dirilis pada Maret 2019 silam. Layanan yang memungkinkan pengguna berbagi file dalam ukuran besar seperti halnya Google Drive atau Dropbox ini hanya berumur setahun saja.
Tidak hanya Firefox Send, satu layanan lainnya yang bernasib sama yakni Frefox Note. Keputusan itu disampaikan langsung oleh Mozilla melalui blog resminya.
Baca juga: 5 Inovasi Teknologi yang Bisa Kamu Gunakan Agar Tetap Sehat Selama PSBB
Penutupan layanan Firefox Send ditengarai kerap kali disalahgunakan untuk mengirim malware dan melakukan serangan Spear phishing, seperti mengutip laman KompasTekno, Senin (21/9/2020).
Spear phishing adalah metode untuk mencuri informasi sensitif seperti username dan password dengan cara mengelabui korban.
Baca juga: Resmi Diblokir Pemerintah AS, WeChat Berganti Nama WeCom
Spear Phishing biasanya menggunakan cara dengan menyebarkan e-mail yang seolah dari rekan atau organisasi yang telah kita kenal sebelumnya.
Ketika pertama kali diluncurkan, Firefox Send sendiri disebut sebagai layanan yang aman karena dibekali dengan end-to-end encryption. Dengan fitur keamanan ini, file yang dikirim tidak akan bisa diakses oleh siapapun kecuali oleh izin pengunggah.
Baca juga: Tangguhkan Larangan Download, Benarkah WeChat Batal Diblokir AS?
Di samping itu, penutupan Firefox Note dilakukan kerena sejak awal layanan ini hanyalah uji coba Mozilla. Layanan tersebut akan dihentikan pada November mendatang.
“Hari ini (17/9/2020), kami mengumumkan bahwa dua layanan kami, Firefox Send dan Firefox Notes telah berhenti. Kedua layanan ini akan segera dinonaktifkan dan tidak lagi menjadi bagian dari rangkaian produk kami,” tulis Mozilla dalam blog resminya.
Melansir laman KompasTekno, dengan ditutupnya layanan Firefox Send dan Firefox Notes, Mozilla nampaknya akan fokus mengembangkan layanan Mozilla VPN yang dirilis pada Agustus lalu.
Baca juga: Facebook Messenger Batasi Terusan Pesan Guna Perangi Pesan Hoaks
Layanan tersebut dapat digunakan pada Windows 10, Android, dan iOS tanpa harus memasang browser Firefox. Ketersediaan di MacOS dan Linux disebut bakal menyusul di kemudian hari.
Pengguna perlu merogoh kocek sebesar 5 dollar AS atau sekitar Rp73 ribu per bulan untuk berlangganan guna menikmati layanan VPN dari Mozilla.
Kendati demikian, saat ini layanan tersebut baru bisa diakses di enam negara saja, yaitu Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Selandia Baru, Singapura, dan Malaysia, seperti mengutip KompasTekno, Senin (21/9/2020).
Baca juga:
- Warga AS Resmi dilarang Mengunduh Aplikasi TikTok dan WeChat
- TikTok Incar Pendiri Instagram untuk Dijadikan CEO
- Inovasi Ponsel Layar Lipat Digadang-gadang Bakal Menjamur di Pasaran
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, instagram, dan twitter
Redaktur: Atik Zuliati
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com