Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Tim Satgas Pemakaman Covid-19 Kabupaten Pati hingga pertengahan September telah memakamkan 70 jenazah menggunakan protokoler pemulasaran jenazah Covid-19.
Tim yang dibentuk pada 14 Juli 2020 beranggotakan 24 orang yang dibagi menjadi 3 regu. Hal ini diungkapkan oleh Martinus Budi Prasetya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati. Praktisnya tim diterjunkan setelah ada permintaan dari pihak rumah sakit yang merawat pasien atau jenazah warga Pati.
“Kita biasanya memenuhi permintaan rumah sakit pengirim. Rumah sakit kirim data ke kami. Kalau personelnya kita punya 24 orang dibagi menjadi 3 tim. Efektif bekerja dari 14 Juli ya sudah memakamkan jenazah diangka 60-70 lah,” jelas Martinus kepada palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com, Senin (21/9/2020).
Secara teknis Martinus menguraikan, ada beberapa prosedural yang wajib dilakukan oleh tim pemakaman sebelum mengebumikan jenazah.
“RS kirim data ke kami, kemudian kami koordinasi dengan Muspika (Musyawarah Pimpinan Kecamatan) dan Pemdes (Pemerintah Desa) setempat. Terutama kita lalukan edukasi dan standar kesiapan liang lahat di sana. Jika keluarga menerima dan liang lahat sudah disiapkan, jenazah bisa kita makamkan,” urainya.
Baca juga : Ditemukan Meninggal, BPBD Bogor Evakuasi Korban
Ada juga beberapa larangan seperti peti jenazah yang telah sampai ke rumah duka tidak boleh dibuka oleh siapapun, sholat jenazahpun harus dilakukan di lokasi pemakaman dengan posisi jenazah masih di atas mobil ambulans.
Ditanya soal kendala, Ia mengungkapkan meski ada beberapa penolakan dari warga namun tidak banyak.
“Ada juga keluarga yang mau menguburkan jenazahnya sendiri, petinya buka. Kalau mereka memaksa ya kita tarik tim kita,” katanya.
Belum ada wacana terkait kapan Tim Pemakaman Satgas Covid-19 Pati dibubarkan, karena masih banyaknya permohanan dari berbagai pihak. Hari ini saja tim pemakaman harus menguburkan 3 jenazah suspek corona di berbagai wilayah.
“Hari ini ada 3, dari 1 Karyadi dimakamkan di Gembong, 1 dari KSH di Saliyan, 1 dari Mardi Rahayu Kudus ke Winong. Kalau dari pihak RS mereka bilang suspek,” pungkas Martinus. (*)
Baca juga :
- Kepala BPBD Pati Ungkapkan Warga Paksa Bongkar Jenazah Terduga Covid-19 di Berbagai Tempat
- BPBD Pati Mulai Salurkan Bantuan Air ke Desa Terdampak Kekeringan
- BPBD Pati Ungkap Hampir Semua Kecamatan di Pati Zona Merah
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, instagram, dan twitter
Redaktur : Dwifa Okta
Wartawan Area Kabupaten Pati