Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Mewabahnya Covid-19 membuat perekonomian Indonesia mengalami penurunan yang signifikan. Resesi ekonomi mulai terasa. Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) mengungkapkan, resesi ditandai dengan over supply barang dan turunnya minat beli masyarakat.
“Untuk sektor UMKM sebetulnya di resesi besok bukan harga melambung, justru malah over supply. Akhirnya harga turun. Kita bisa lihat di beberapa produk sektor pertanian, khususnya di holtikultura yang jatuh. Dulu sempat awal-awal pandemi, sektor perikanan juga turun,” terang Narso kepada palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com, Rabu (23/9/2020).
Untuk hadapi resesi, di lingkungan pelaku UMKM Narso menyarankan agar mengkaji ulang elemen operasional produk untuk memangkas biaya produksi.
“Yang perlu kita lakukan untuk UMKM adalah mengkaji ulang proses produksi, baik barang atau jasa supaya bisa memangkas biaya produksi,” saran Narso.
Baca juga : Dewan Apresiasi Banpres Sebagai Upaya Pemerintah Hidupkan Ekonomi di Tengah Pandemi
Di sisi lain pelaku usaha dituntut untuk menurunkan harga ketika bersaing supaya kerugian bisa diminimalisir.
“Artinya UMKM melihat kembali produksi kita. Hal-hal yang tidak perlu kita pangkas karena nanti harga akan turun, permintaan akan menyusut mau tidak mau masing-masing akan banting harga,” jelasnya.
Penerapan new normal pasca social distancing dan diterbitkannya Peraturan Bupati (Perbup) No 45 Tahun 2020 membawa angin segar bagi para pelaku usaha karena ada pelonggaran aktivitas. (Adv/MA/DF/SHT)
Baca juga :
- Indonesia Gawat Resesi, Dewan Minta Pemkab Buat Program Beli Produk Pati
- Fraksi Nasdem Pati Harap Bank Jateng Perhatikan Bantuan Modal untuk UMKM
- Nilai Berpotensi Memecah Belah, Aliansi Mahasiswa Pati Tolak KAMI
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, instagram, dan twitter
Redaktur : Dwifa
Wartawan Area Kabupaten Pati