Satgas Penanganan Covid-19 Jakarta Ungkap Klaster Terbanyak di Ibu Kota

Jakarta, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Penyebaran Covid-19 di DKI Jakarta, menurut Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan Covid-19, Dewi Nur Aisyah terbanyak dari klaster pasien yang datang ke rumah sakit atau pelayanan kesehatan, sebesar 63,46%.

“Jadi, hari ini sebenarnya kita mau menunjukkan contoh-contoh real terjadinya klaster di masyarakat itu berawal dari mana. Pertama mungkin kita melihat dari data yang ada di DKI Jakarta atau mungkin sebaran kasus yang ada di DKI Jakarta,” ungkap Dewi dalam diskusi di Media Center Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Graha BNPB, Jakarta, Rabu (23/9/2020).

“Pada masa PSBB transisi sejak tanggal 4 Juni sampai 12 September 2020, kalau kita lihat di sini memang sebaran kasusnya tetap paling banyak berasal dari pasien yang datang ke rumah sakit,” tuturnya.

Baca Juga :   Mantapkan CHSE, Taman Pintar Yogyakarta Akan Dibuka

Baca juga : Gubernur DKI Siapkan Regulasi untuk Pembukaan Kembali Bioskop di Jakarta

Di mana, sebaran klaster tertinggi dari DKI Jakarta yakni sebanyak 63,46% dari pasien rumah sakit, 39,36% pasien di komunitas, 8,31% perkantoran, 4,27% Anak Buah Kapal atau Pekerja Migran Indonesia, 1,73% dari pegawai rumah sakit, dan 1,62% pasar.

“Kita lihat angkanya dibandingkan sebulan lalu masih 50% tapi ternyata per tanggal 12 September ini sudah di angka 63%. Berarti meningkat nih orang-orang yang punya gejala dan berobat atau memeriksakan diri sudah lebih banyak di bulan ini,” ungkap Dewi.

Namun, Dewi menjelaskan definisi klaster rumah sakit ini harus dilihat secara detail. “Nah, ini tapi definisi harus kita clear-kan dulu ya, pasien yang datang termasuk, pasien datang ke klinik juga termasuk, pasien yang voluntarily datang ke laboratorium untuk periksa ini juga masuk di sini atau masyarakat yang volunteer memeriksakan diri ke klinik memeriksakan diri secara sukarela,” katanya.

Baca Juga :   PLN Kembali Hidupkan 97 Persen Listrik di NTT

“Dia periksa dirinya sendiri ini sudah termasuk dari pasien yang datang ke rumah sakit atau ke fasilitas pelayanan kesehatan. Jadi yang paling banyak berasal dari kelompok ke Pelayanan Kesehatan,” jelas Dewi. (FT)

Baca juga : 

Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, instagram, dan twitter