Jakarta, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Penerapan PSBB jilid 2 di DKI Jakarta, yang sudah berjalan 10 hari sejak 14 September masih menunjukkan penambahan kasus Covid-19 yang cukup tinggi.
Ada 8 kali penambahan angka pasien positif Covid-19 mencapai seribu, dan saat ini jumlahnya mencapau 11.067 kasus.
PSBB yang direncanakan akan berakhir besok pada 25 September 2020 ini, belum sepenuhnya efektif untuk mencegah penyebaran virus corona.
Karena setiap hari penambahan kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta rata-rata bertambah sekitar 1.140-an dalam 10 hari terakhir.
Sedangkan untuk kasus pasien yang sembuh, pernah 6 kali menembus angka seribu. Bila dikalkulasikan, dalam 10 hari pasien sembuh di DKI Jakarta berjumlah 10.743 orang. Dengan rata-rata pasien sembuh di setiap hari bertambah sekitar 1.070-an dalam 10 hari terakhir.
Untuk jumlah meninggal dunia akibat Covid-19 dalam 10 hari terakhir bertambah sebanyak 237 orang. Rata-rata setiap hari dalam 10 hari terakhir ada sekira 23 meninggal dunia akibat Covid-19 di DKI Jakarta.
Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengumumkan pelaksanaan pengetatan PSBB di wilayah Ibu Kota selama 14 hari mulai 14 September hingga 25 September 2020.
Baca juga : Wakil Wali Kota dan Sekda Kota Padang Positif Covid-19 Setelah Mengikuti Perjalanan Dinas ke Jakarta
Menurut Anies, alasan kembali diterapkan PSBB total karena adanya peningkatan kasus positif Covid-19 dalam 12 hari pertama bulan September.
“Kami merasa perlu untuk melakukan pengetatan agar pergerakan pertambahan kasus di Jakarta bisa terkendali,” ujar Anies saat konferensi pers di Balai Kota, Jakarta Pusat yang disiarkan melalui Youtube Pemprov DKI, Minggu (13/9/2020).
Pengetatan PSBB di DKI Jakarta diterapkan setelah mendapat persetujuan dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan peningkatan kasus Covid-19 di DKI dalam empat pekan terakhir perlu dilakukan pembatasan lebih ketat.
“Namun kita melihat dari kenaikan kasus selama empat minggu terakhir utamanya karena zona merah di kota-kota di DKI Jakarta perlu dilakukan pembatasan yang lebih ketat,” kata Wiku di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (10/9/2020).
Wiku juga berpendapat untuk menerapkan PSBB dengan skala yang lebih kecil atau mikro. Sehingga data yang diperoleh bisa lebih spesifik.
“Sehingga penanganan kasus termasuk testing tracing dan treatment-nya juga bisa dilakukan target pada daerah-daerah yang berwarna atau zona merah,” katanya. (FT)
Baca juga :
- Satgas Penanganan Covid-19 Jakarta Ungkap Klaster Terbanyak di Ibu Kota
- Pemprov Jakarta Usahakan Tidak ada Isolasi Mandiri
- PSBB Jilid 2 di Jakarta Diprediksi Tak Berimbas Pada Sektor Ternak di Pati
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, instagram, dan twitter
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul “PSBB Jilid 2 di Jakarta Sudah 10 Hari, Penambahan Kasus Positif Corona Rata-rata Sentuh Angka 1.000.”
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com