palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Akhir-akhir ini, janda bolong tengah naik daun di kalangan pecinta tanaman hias. Memuliki bentuk yang unik, tanaman satu ini juga memiliki nilai yang fantasis hingga ratusan juta.
Varietas baru dari janda bolong ini mendapatkan harga fantastis karena warnanya yang unik, yakni warna kuning dan hijau yang ada dalam satu daun. Namun, sebelum Anda memutuskan untuk membeli tanaman janda bolong ini, sebaiknya kenali dulu cara merawatnya.
Baca juga: Tips Mengelola Keuangan Bagi Kaum Milenial di Era Pandemi
Tanaman janda bolong yang termasuk monstera ini asalnya dari Amerika Tengah dan Selatan dan biasanya ditanam sebagai tanaman hias. Janda bolong mudah tumbuh dan hidup merambat seperti di tiang atau teralis. Ini termasuk tanaman tropis. Ukuran tanamannya saat dewasa bisa mencapai 60 kaki.
Tanaman janda bolong memiliki kecenderungan seperti sulur untuk memanjat. Sehingga, dibutuhkan penyangga baik dari kayu atau besi agar tanaman bisa tegak. Di alam liar, tanaman ini biasanya ditemukan merambat pada pohon yang berdampingan.
Baca juga: Tips Merawat Rambut Agar Terhindar Dari Kerusakan Bercabang
Janda bolong tidak memiliki penyakit atau masalah hama yang serius. Seperti kebanyakan tanaman hias, ‘musuh’ janda bolong adalah kutu daun, kutu putih, thrips, sisik, tungga, atau laba-laba. Untuk mengatasi itu bisa menggunakan sabun insektisida. Ini merupakan larutan tidak beracun terbaik untuk mengatasi hama tersebut.
Tempat terbaik untuk tanaman ini adalah di bawah sinar matahari tidak langsung. Jika sinar matahari langsung tidak dapat dihindari, batasi pemaparan hanya pada dua hingga tiga jam sinar matahari pagi.
Baca juga: Tips Memotong Bawang Agar Peroleh Manfaat yang Maksimal
Tanaman ini tumbuh paling baik pada pot tanah berbasis gambut dalam pot yang memiliki lubang drainase yang besar. Gambut membantu menahan kelembapan di dalam tanah tanpa membuatnya tergenang air. Untuk pertumbuhan yang kuat, targetkan pH tanah sebesar 5,5 hingga 7,0.
Sebelum Anda menyirami tanaman janda bolong, lakukan uji coba dulu. Tusukkan jari ke dalam tanah untuk melihat seberapa basah atau keringnya tanah tersebut. Jika tanah hampir kering, sirami. Jangan biarkan tanah mengering seluruhnya.
Baca juga: Tips Buat Smoothie Hijau Sehat dan Enak di Rumah
Tanaman ini paling baik ditanam di konservatori atau rumah kaca, karena kelembapan, suhu, dan cahaya dimaksimalkan. Ini adalah tanaman hutan pedalaman yang tumbuh subur pada kelembapan yang sangat tinggi.
Kelembapan biasanya terjadi selama musim hujan. Semakin mirip kondisi alam yang Anda buat menyerupai habitat aslinya, semakin baik. Anda bisa menaruh tanaman ini di kamar mandi atau dapur yang terang, sehingga lembap dan hangat.
Baca juga: Tips Agar Tidur Lebih Berkualitas
Selain itu, Anda juga bisa meletakkan humidifier di dekat tanaman untuk menjaga kelembapan udara. Jaga agar tanaman tetap di atas 15,5 celcius jika memungkinkan. Anda bisa memindahkan tanaman ke luar di musim panas.
Setelah Anda membuat pot atau menanam kembali tanaman, jangan memupuk dalam empat hingga enam bulan, jika Anda menggunakan tanah pot tanaman hias pada umumnya. Itu karena tanah gambut tidak menguraikan pupuk dengan cepat.
Baca juga: Jaga Daya Tahan Tubuh Si Kecil Agar Tetap Aktif dengan Tips Ini
Banyak petani yang menggunakan pot gantung, sehingga jarang membutuhkan pengepotan ulang. Pengepotan ulang bisa dilakukan setiap tahun sesuai kebutuhan. Segarkan tanahnya setiap tahun. Kegagalan menyimpannya di tanah bergizi akan merugikan tanaman ini. Untuk memperbanyak tanaman janda bolong paling baik menggunakan stek batang.
Tanam stek di media tanam dan jaga agar tetap hangat dan terlindungi sampai muncul pertumbuhan baru. Perlu waktu hingga stek baru tumbuh akarnya, jadi bersabarlah dan simpan di tempat yang lembap dan hangat. Banyak tukang kebun memilih untuk membungkus stek mereka dengan kantong untuk menutup kelembapan dan meningkatkan peluang bertahan hidup.
Baca juga: Tips Bersihkan Masker Kain untuk Mencegah Terjangkit Corona
Stek juga bisa dilakukan root hanya dengan memasukkan ujungnya ke dalam air selama beberapa minggu. Setelah jaringan akar muncul, tanam stek di tanah pot. Toksisitas Tanaman ini cukup beracun bagi kucing dan anjing karena kalsium oksalatnya tidak larut. Hal tersebut dapat menyebabkan pembengkakan, muntah, atau rasa terbakar pada hewan peliharaan.
Baca juga:
- Waspada, Orang Nyinyir Rentan Kena Serangan Jantung
- Jangan Salah! Batuk Belum Tentu Terjangkit Covid-19, Kenali Perbedaannya
- CDC Mengungkap Risiko Ibu Hamil Terjangkit Covid-19
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, instagram, dan twitter
Redaktur: Atik Zuliati