Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Undang-undang Cipta Kerja yang baru disahkan tak mewajibkan gubernur memberlakukan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK).
Dalam undang-undang yang menuai pro dan kontra ini hanya mewajibkan kepada gubernur untuk menetapkan Upah Minum Provinsi (UMP).
Pasal 88 B tertulis upah ditetapkan berdasarkan satuan waktu dan satuan hasil. Dan di Pasal 88 C tertulis gubernur wajib menetapkan Upah Minum Provinsi (UMP).
Sementara untuk UMK gubernur hanya diberi kewenangan menetapkan dengan syarat tertentu, dan bukan kewajiban.
Baca juga : Ketok Palu UU Cipta Kerja, Berikut ini Pasal-pasal Kontroversial Perkara Ketenagakerjaan
Hal ini disayangkan oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Narso. Ia menilai ketentuan ini merugikan buruh di daerah yang memiliki UMK lebih besar dari pada UMP, termasuk Kabupaten Pati.
“Ini merugikan daerah-daerah yang UMK-nya sudah di atas UMP, mas. Pati harus sesuai dengan Jawa Tengah,” ujar Narso kepada palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com, kemarin.
UMK Kabupaten Pati pada tahun ini sebesar Rp 1,891 juta. Sedangkan UMP Jawa Tengah sebesar Rp 1,742 juta.
“Dan banyak daerah lain yang UMK-nya lebih besar daripada UMP. Ini merugikan. Dan ini berbahaya bagi teman-teman buruh di tengah lemahnya serikat buruh merugikan,” tandas politisi asal Partai Keadilan Sejahtera ini. (Adv/UH/DF/SHT)
Baca juga :
- Lima Hal Penting yang Menjadi Alasan Partai Demokrat Tolak UU Cipta Kerja
- Dewan Pati Sayangkan Pengesahan UU Cipta Kerja
- Narso: UU Cipta Kerja Tak Berpihak pada Buruh, Tapi Pro Investor
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, instagram, dan twitter
Redaktur : Dwifa
Wartawan