Imbas Limbah Menggunung di Sluke, Ternak Warga Tewas

Rembang, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Dampak keberadaan gundukan limbah di area perbukitan Desa Jatisari, Kecamatan Sluke mulai dirasakan masyarakat setempat. Kali ini, limbah yang menggunung tersebut berimbas pada kematian hewan ternak salah seorang warga.

Watini, salah seorang warga mengaku kambingnya tewas setelah minum air di kubangan sekitar limbah. Tak tanggung-tanggung, nyawa enam ekor kambing melayang setelah digembalakan saat limbah tersebut baru datang.

Baca juga: Satreskrim Pasang Garis Polisi di Gundukan Limbah Sluke

Semula, kambing yang tengah hamil itu, melahirkan 3 anak kambing dalam keadaan tak bernyawa. Tak berselang lama, beberapa hari kemudian, sang induk pun meregang nyawa.

“Iya, kambing saya mati.  Awalnya hamil 5 bulan. Kemudian saat saya gembalakan, meminum air genangan di sekitar sampah. Padahal melahirkan anak 3, bagus-bagus. Anak terus mati dan disusul indukakannya dilain hari,” ucapnya, Senin (2/11/2020).

Kemalangan Watini tidak berhenti sampai di situ, kambing ternak yang lainnya pun mengalami nasib serupa. Kali ini, kambing itu melahirkan dua anakan dalam kondisi tak bernyawa. Diketahui, sebelum tewas, kambing itu juga mengonsumsi air kubangan di sekitar gundukan limbah.

Baca juga: Mengalir Hingga Pemukiman, Warga Keluhkan Limbah RS KSH

“Ada lagi, yang hamil.  Barangkali 4 bulanan saat meminum itu.  Kemudian melahirkan 2 kambing, terus mati,” imbuhnya.

Watini mengaku tak tahu menahu terkait kandungan air yang ada di sekitar limbah tersebut ternyata beracun. Ia mengira, air tersebut seperti halnya air yang biasa dikonsumsi oleh beberapa ternak warga sekitar.

“Lha tak pikir-pikir, baru kemarin melahirkan meninggal, terus ini juga mati. Ini kenapa? Terus tak pikir-pikir ternyata meminum air dekat limbah tersebut,” ungkapnya.

Baca juga: Limbah Pabrik Ganggu Lingkungan, DLH Utamakan Pembinaan daripada Penutupan

Tak hanya berdampak pada ternak saja, Wartini juga mengaku keberadaan limbah yang menggunung juga berdampak pada pencemaran lingkungan. Pasalnya, tumpukan limbah tersebut mengeluarkan bau yang tak sedap.

Menurut Wartini, saat dirinya melakukan aktivitas di sawah, Ia merasa terganggu karena mencium aroma tak sedap dari limbah tersebut.

“Ketika panen cabai juga gitu.  Pas panen cabai itu rasanya mabuk aku.  Badan terasa lemas mencium aroma limbah itu.  Bau menyengat,” paparnya.

Baca juga: Limbah Medis di Kabupaten Blora Hampir 400 Ton

Hal tersebut tidak bisa dihindari Watini.  Ia hanya punya lahan tersebut untuk penunjang kebutuhan sehari-harinya.

“Sawahku hanya satu meter jaraknya lah.  Sebelah Utara dan Selatannya.  Akibat baunya jadi susah.  Pokoke nyusahke wong lah,” tandasnya. (*)

Baca juga: 

Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram

Redaktur: Atik Zuliati

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati