Pembangunan Jembatan Bailey Mangkrak, Warga Ambil Untung dengan Aksi Pungli

Tasikmalaya, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com Enam orang pelaku pemungutan liar (pungli) di Jembatan Bailey Cipatujah, Tasikmalaya, Jawa Barat diamankan polisi. Aksi tersebut sebelumnya viral dalam sebuah unggahan video di media sosial.

Sebelumnya pada Jumat (13/11/2020) lima pelaku telah diamankan kepolisian. Namun satu pelaku bernama Encu Haryanto (38) juga turut diamankan hari ini, Sabtu (14/11/2020).

Encu dibawa anggota Polsek Cipatujah bersama Aparat Desa Cipatujah dan tokoh masyarakat setelah sempat sembunyi di rumah mertuanya.

“Kita amankan asalnya lima orang kemarin Jumat (13/11/2020). Hari ini Sabtu pelaku yang viral lagi pungli Rp 150 ribu ke tiga truk diamankan juga,” jelas Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya AKP Hario Prasetyo Seno di Kantornya, Sabtu (14/11/2020).

Pelaku melakukan aksi pungli secara bergilir pada pagi, siang dan malam. Semua meminta uang terhadap pengendara yang akan melintasi Jembatan Bailey.

“Jadi ada sif itu mereka pungli di Jembatan. Ada pagi siang malam. Yang kita amankan sif siang dan barang buktinya baru seratus ribuan lebih,” ujar Harip.

Baca juga: Pengadilan Tipikor Semarang Terima Berkas Tiga Tersangka Kasus Suap Kepegawaian PDAM Kudus

Namun, polisi tidak menahan pelaku pungli. Mereka hanya dikenai sanksi pidana ringan mengingat barang bukti yang berjumlah kurang dari dua ratus ribu rupiah.

Mereka juga diminta menandatangani dokumen perjanjian tidak akan melakukan Pungli serupa. Mereka berjanji jika mengulangi pungutan liar, bersedia dipidana.

“Ini para pelaku memang hanya tindak pidana ringan. Barang buktinya kecil. Tapi mereka berjanji dihadapan aparat Desa Cipatujah dan Tokoh masyarakat Cipatujah tidak akan mengulangi aksinya.”

Di hadapan Penyidik Encu mengaku sudah lama melakukan pungli di Jembatan Bailey. Dia bersama warga lain meminta Rp 10 hingga Rp 50 ribu rupiah untuk truk yang melintas.

“Sudah lama saya pak minta di situ. Tapi enggak ditarif. Harga itu kesepakatan bersama dengan pengusaha truk. Antara Rp 10 ribu ajah pak. Yah kadang Rp 30 ribu kadang Rp 50 ribu paling mahal,” kata Encu Heryanto.

“Uang hasil pungutan liar dibagi rata pak. Bagi yang jaga,” terang Encu.

Encu mengaku kapok melakukan aksi pungutan liar. Ia bersama rekanya berjanji tidak akan mengulangi perbuatanya.

“Saya berjanji tidak akan ulangi perbuatan ini. Jika kedepan saya pungli lagi sama rekan-rekan maka kami siap di pidana. Saya minta maaf pak sama warga dan pengendara yang saya mintai uang karena saya meresahkan,” ucao Encu.

Baca juga:  Plt Bupati Kudus Diperiksa Kejati Terkait Dugaan Suap PDAM

Aksi pungli ini terjadi akibat molornya pembangunan jembatan yang roboh diterjang banjir bandang 2018 silam. Masyarakat justru memanfaatkan ketiadaan jembatan permanen untuk mencari keuntungan sendiri.

Pejabat Sementara Kepala Desa Cipatujah, Romlan meminta maaf atas pungli yang melibatkan warga Desanya. Ia meminta agar pembangunan Jembatan Permanen segera dikebut pengerjaanya.

“Adanya pungli ini karena berlarut larut pengerjaan jembatan. Saya minta disegerakan. Kalau masih lama pasanglah rambu lalu lintas biar masyarakat juga bisa melepas arus lalin di jembatan. Setelah kejadian ini saya akan tempatkan linmas di jembatan untuk atur lalu lintas,” katanya. (fp)

Baca juga:

 

Artikel ini telah tayang di Detik.com dengan judul ‘Enam Pelaku Pungli di Jembatan Bailey Cipatujah Diamankan Namun Tidak Ditahan‘.