Siapkan Lab PCR, Kabupaten Rembang Menanti Izin Kemenkes

Rembang, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Kabupaten Rembang telah siapkan perlengakapan laboratorium PCR, kini tengah menanti izin operasional yang digulirkan oleh Kementerian Kesehatan.

Hal itu disampaikan oleh, Pjs Bupati Rembang Imam Maskur saat mengadiri acara Distribusi dan Sosialisasi 5 Juta Masker Medis di Pendopo Museum Kartini Rembang, beberapa waktu lalu.

Baca juga: Pesan Pjs Bupati dalam Sosialisasi Program Gerakan BISA

Imam Maskur mengaku telah mengajukan izin operasional laboratorium PCR ke Kementerian Kesehatan, namun hingga kini belum mengantongi izin.

“Jadi PCR di sini diswab di sini langsung sorenya keluar hasilnya, karena labnya ada di Kabupaten Rembang, dan alatnya sudah komplet. Jadi tinggal nunggu izin dari Kemenkes saja,” ujarnya.

Baca Juga :   Minggu ke-39, Ganjar Klaim Tak Ada Daerah Zona Merah di Jawa Tengah

Baca juga: Persiapan Pilkada di Tengah Pandemi, Pjs Bupati Rembang: Warga Tak Perlu Takut ke TPS

“Adapun ketersediaan PCR sudah lengkap, sementara ini gak sampai kekurangan tapi jumlah pastinya terakhir ini saya tidak tahu,” imbuhnya.

Tak hanya itu, untuk mengantisipasi pelonjakan kasus covid-19, Imam Maskur juga mengungkapkan telah melengkapi segala peralatan kesehatan yang dibutuhkan.

“Termasuk ventilator, ketika ada pasien yang sesak nafas yg sudah satu rasinya turun dibawah 80 harus di ventilator,” jelasnya.

Baca juga: Resmikan Gedung Diniyah di Desa Kajar, Pjs Bupati Rembang Beri Apresiasi

Saat ini di Rembang, tercatat sebanyak 891 kasus positif Covid-19 dan 732 orang pasien dinyatakan sembuh. Menganggapi hal itu, Imam Maskur menilai, angka kesembuhan di Rembang terbilang rendah sebesar 86,2 persen. Sementara itu, kematian kasus Covid-19  sebanyak 72 orang yang masih terbilang tinggi.

Baca Juga :   Perubahan Warna Peta Persebaran Covid-19 di Rembang Disesuaikan dengan Nasional

“Dan kebetulan minggu ini cukup banyak angka kematiannya,” ujarnya.

Menurut Imam Maskur, meningkatnya angka kasus Covid-19 ditengarai oleh beberapa faktor. Di antaranya, akibat penutupan sejumlah pasar di Pati menyebabkan sebagian penjual berpindah ke Pasar Sumber, di mana banyak ditemukannya kasus baru Covid-19. Selain itu, masa libur panjang beberapa waktu lalu mencatatkan banyak kasus baru Covid19.

Imam menekankan ke masyarakat agar penyelenggaraan pengajian ditunda terlebih dulu, terlebih pengajian yang berpotensi mendatangkan massa. (*)

Baca juga: 

Baca Juga :   Para Guru Ungkapkan Syukur Bisa Mengajar Lagi Saat PTM

Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram

Redaktur: Atik Zuliati

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati