Pati Akan Kaji Pembelajaran Tatap Muka di Masa Pandemi

Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com Pemerintah Kabupaten Pati akan mengkaji pemberlakuan pembelajaran tatap muka bagi sekolah di masa pandemi Covid-19.

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Pati Haryanto mengaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim sudah nemberi lampu hijau kepada daerah untuk memberlakukan pembelarajan tatap muka pada semester genap tahun ajaran 2020/2021.

Namun, pihaknya masih berhati-hati memutuskan kebijakan membuka sekolah kembali di masa pandemi Covid-19.

“Tidak memperhatikan zona. Namun, semua itu tergantung Ketua Satgas (Penanganan Covid-19) Daerah. Saya tidak serta merta,” ujar Haryanto ketika ditemui palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com di Pendopo Kabupaten Pati, Jumat (4/12/2020).

Baca juga: Sambangi SMAN 3 Semarang, Ganjar Cek Kesiapan Pembelajaran Tatap Muka

Baca Juga :   Minim Penjagaan, Penyekatan di Jalan Masuk Pati Kota Sering Diterobos

“Nanti akan saya rapatkan, besok Senin kita rapatkan. Kita simulasikan dulu, perkembangannya bagaimana. Baru saya memutuskan,” lanjut Haryanto yang juga Bupati Kabupaten Pati.

Kahati-hatian ini, katanya, merupakan wujud perlindungan pemerintah kepada masyarakat. Ia tidak mau kebijakan pembelajaran tatap muka nantinya justru membuat anak-anak dan guru menjadi korban Covid-19.

“Nanti kalau misalnya saya membolehkan semua kemudian Covid-19 ini tinggi akhirnya kan kasihan. Jadi saya rapatkan dulu secara masif, secara detail, paling tidak nanti ada uji beberapa SMP sementara,” bebernya.

Baca juga: Mendikbud Izinkan Sekolah Tatap Muka Tahun 2021

Menurut Haryanto yang sulit dihindari saat pembelajaran tatap muka ialah kerumunan di sekolahan. Kerumunan ini diyakini berpotensi memudahkan penyebaran virus corona.

Baca Juga :   Forum Perangkat Daerah, Momen Strategis Koordinasikan Rencana Pembangunan

Maka dari itu, ia pun berencana akan melakukan simulasi sebelum memutuskan menerapkan pembelajaran tatap muka atau tidak.

“Nanti disiapkan oleh Kepala Disdik. Biasanya 1 ruangan diisi 30, nanti hanya disisi 15. Nanti para siswa juga harus menggunakan face shield, masker, kemudian penjemput dan pengantar (juga diatur). Jadi nanti agar ndak terjadi klaster baru,” tandasnya. (*)

Baca juga: 

 

Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram

Redaktur : Ulfa PS

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati