Rembang, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Sejumlah mahasiswa STAI Al-Kamal mendatangi gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Rembang menuntut adanya tindakan tegas terhadap money politic di Rembang.
Massa aksi mahasiswa mengungkapkan beberapa poin tuntutan yang disampaikan kepada para wakil rakyat di gedung dewan, Senin (7/12/2020). Mulai dari politik uang, politik identitas dan masih adanya kampanye di hari tenang.
Fahrudin, salah satu peserta aksi menyebut masih banyak temuan kelompok yang mengedarkan sejumlah uang di Rembang khususnya jelang Pilkada pada 9 Desember nanti.
“Bahwa penindakkan money politic di Rembang masih kurang sesuai ekspektasi. Karena kalau kami melihat di lapangan pada pilkada tahun 2020 ini, nyatanya uang masih berkeliaran,” tegasnya.
Baca juga: Pilkada Rembang Hadapi Hari Tenang, Bawaslu: Potensi Politik Uang Tinggi
Pihaknya juga menyebutkan masih terlihat alat peraga kampanye (APK) di tengah-tengah hari tenang. Padahal sesuai dengan instruksi KPU Pilkada Rembang telah memasuki hari tenang dimana tidak seharusnya masih ada pemasangan APK.
Menanggapi audiensi tersebut, Wakil DPRD Rembang Ridwan memberikan apresiasi terhadap aksi para mahasiswa tersebut dan akan menyampaikan poin-poin yang telah disampaikan kepada pengawas pemilu.
“Terkait hari ini tenang ini, nanti kami akan sampaikan ke pihak Bawaslu,” tutupnya. (*)
Baca juga:
- Bawaslu Rembang Seriusi Potensi Pelanggaran Netralitas PNS
- Bawaslu Semarang Tertibkan 2.175 Alat Peraga Paslon yang Melanggar Aturan
- Pjs Bupati Rembang Gandeng Kades Redam Konflik di Tengah Pilkada
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur : Ulfa PS