Karena tak kunjung menyusul, rekan korban kembali ke pos 7 dan menemukan korban dalam kondisi kedinginan. Rombongan mengajak korban turun kembali ke pos pendakian awal. Korban sempat mempersilahkan rekannya, Syaefulah, untuk turun lebih dahulu dan menunggu di pos bawah.
Namun korban tak kunjung turun, hingga akhirnya Syaefullah lapor ke penjaga basecamp, Rokhim bahwa korban masih tertinggal di belakang dan dimungkinkan bersama dengan rombongan yang berasal dari Jakarta yang ditemui di pos 7 sebelumnya.
Pada Senin (7/12/2020) tim SAR Bambangan berangkat melakukan evakuasi pukul 06.00. Kemudian sekira pukul 14.00 wib tim evakuasi sampai d Basecamp, Syaefulah tidak mendapati korban bersama dengan tim SAR bambangan tersebut dan kemudian memberitahukan bahwa masih ada satu orang lagi yaitu korban belum terevakuasi.
Hingga akhirnya sekira pukul 17.00 wib tim SAR Bambangan berangkat untuk mencari korban. Lalu sekira pukul 23.55 wib, Syaefulah mendapat kabar bahwa kondisi korban sudah dalam keadaan meninggal dunia. (fp)
Baca juga:
- Hobi Mendaki, Pria ini Ciptakan Coffeeshop dengan Nuansa Camping di Gunung
- Peduli Lingkungan Gunung Kendeng, Endro Minta BPBD Pati Sosialisasi Risiko Kebencanaan
- Desember Puncak Musim Hujan, BMKG Jateng Imbau Warga Waspada Bencana Hidrometeorologi
Artikel ini telah tayang di Rmol Jateng dengan judul ‘Hipotermia, Seorang Pendaki Gunung Slamet Meninggal Dunia‘.
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com