Rembang, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Dinas Pertanian Kabupaten Rembang sebut kenaikan harga kedelai yang menjadi sorotan saat ini tidak terlalu berdampak terhadap petani kedelai di Rembang.
Hal tersebut menurut Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura, Desti Muryadi karena komoditas kedelai tidak menjadi prioritas bagi petani di Rembang.
Pihaknya menjelaskan, ada sejumlah faktor yang membuat komoditas kedelai tak begitu digandrungi petani di Rembang. Diantaranya karena tidak terlalu menguntungkan bagi masyarakat petani serta faktor budidaya dan perawatan tanaman yang terbilang rumit.
“Jadi petani kita cenderung lebih suka menanam kacang ijo. Lebih mudah dalam budidaya dan pada beberapa tahun terakhir lebih menjanjikan terkait harga. Menjangkau hingga 12 sampai 18 ribu, malah sempat mencapai 20 ribu,” jelas Desti Muryadi saat ditemui di kantornya pada Rabu (6/1/2020).
Dampaknya, kebutuhan kedelai di Rembang pun menjadi minus. Menurut datanya, kebutuhan kedelai di Rembang adalah 13.461 ton per tahun dengan jumlah penduduk Rembang 638.190 orang. Sedangkan dalam pertahunnya ketersediaan kedelai di Rembang hanya mencapai 380 ton di tahun 2020.
Sementara ketersediaan yang ada hanya dipasok di dua kecamatan saja dari 14 kecamatan di Rembang. Yakni wilayah Pamotan serta sebagian kecil Kecamatan Kragan dengan kisaran lahan pertanian antara 300 sampai 400 hektar saja.
“Sehingga kebutuhan kedelai kita banyak mendatangkan dari luar,” imbuhnya
Tim Redaksi Khusus Video dan Konten