Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati menilai harga komoditas cabai rawan melambung tinggi ketika musim hujan. Hal ini dikarenakan di musim hujan, banyak hama yang menyerang tanaman cabai.
“Kalau terkait melambungnya harga cabai itu kan musiman yah. Di musim hujan ini banyak penyakit sehingga panen turun,” ujar Anggota DPRD Kabupaten Pati Narso kepada palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com, belum lama ini.
Baca juga: Demi Raup Untung Tinggi, Warga Temanggung Warnai Cabai dengan Pylox
Banyaknya hama ini membuat permintaan lebih tinggi dari pada pasokan cabai. Sehingga harga cabai mengalami kenaikan di musim penghujan.
“Dan mengakibatkan permintaan dan penawaran lebih banyak permintaan sehingga harganya naik,” jelas politik Pati Keadilan Sejahtera ini.
Baca juga: KWT Diharapkan Tetap Berjalan di Tengah Pandemi
Ia pun menilai perlunya pendataan dan upaya untuk mengurangi risiko, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi musim penghujan.
“Ini memang perlu mitigasi ke depannya sehingga kita bisa tahu produksi kita berapa,” ungkap Narso.
Baca juga: Hasil Perikanan Melimpah, Kuliner Sambal Bandeng Jadi Andalan di Juwana
Sebelumnya, harga cabai di Bumi Mina Tani sempat mencabai Rp80 ribu per kilogram pada awal Januari 2021. Hal ini mengakibatkan para ibu-ibu rumah tangga maupun para pengusaha kuliner merasa keberatan dan mencoba mengurangi cabai.
Saat ini, Kamis (21/1/2021) harga cabai berkisaran Rp53 ribu hingga Rp67 ribu perkilonya. Dengan rincian harga cabai rawit hijau sebesar Rp53 ribu, harga cabai rawit merah Rp65 ribu dan harga cabai merah besar mencapai Rp67 ribu. (*)
Baca juga:
- Video : Kegiatan Imam Suherman Pelatih Kiper Persijap Selama Libur Kompetisi
- Imbas Ditutupnya Pintu Belakang Pasar Bareng, Pendapatan Pedagang Menurun
- Dispertan Pati : Harga Komoditas Pangan di Pasar Perlahan Stabil
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur: Atik Zuliati
Wartawan