Rembang Tak Lagi Melayani Donor Plasma Konvalesen

Rembang, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Rembang menghentikan donor darah plasma konvalesen. Hal tersebut dilakukan berdasarkan surat edaran dari PMI Pusat tertanggal 5 Januari 2021 yang kemudian resmi diberlakukan sejak 13 Januari di Rembang.

Penghentian ini karena keterbatasan alat yang menjadi dasar utama untuk melakukan donor plasma konvalesen. Sehingga bagi daerah-daerah yang belum mempunyai sarana pengambilan plasma darah sesuai standar tidak diizinkan lagi.

Sekretaris Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Rembang, Suparwi, mengatakan sejauh ini hanya ada 15 PMI yang boleh melayani donor plasma darah konvalesen. Sedangkan di Jawa Tengah, hanya 3 PMI yang diizinkan yang meliputi PMI Kota Semarang, Kabupaten Banyumas dan PMI Surakarta.

Baca Juga :   12 Posisi Krusial Di Rembang Masih Kosong

“Kenapa Kabupaten Rembang nggak diizinkan, karena belum mempunyai peralatan sesuai standar. Soalnya plasma darah ini kan diharapkan menjadi obat ya, jadi begitu diterima pasien harus bener-bener aman,” ungkapnya.

Baca juga: Permintaan Plasma konvelesen Naik, Baru 4 Daerah di Jateng Punya Mesin Apheresis

Suparwi menambahkan sejak pandemi Covid-19 melanda, pihaknya menerima permintaan dari RSUD dr. R. Soetrasno Rembang  guna menyiapkan plasma darah konvalesen yang dilakukan secara manual.

“Artinya, tahap pertama seperti donor darah biasa. Tahap kedua, darah baru disaring dan diambil plasmanya. Setiap pendonor akan menghasilkan 1 kantong darah plasma,” imbuhnya.

Berbeda dengan peralatan yang sudah lebih canggih, pengambilannya secara otomatis memisahkan plasma, dan hasilnya akan lebih banyak. Yaitu setiap pendonor bisa mencapai 2 hingga 3 kantong.

Baca Juga :   WFH 100 persen, Kemenag Rembang Berlakukan Layanan Online

“Jadi produknya sama, cuma cara pengambilannya saja yang berbeda,” terangnya.

Baca juga: Penyintas Covid-19 Tak Bisa Sembarang Donorkan Plasma, Ini Ketentuannya

Sementara itu, salah satu penyintas Covid-19 Angga Koesuma mengaku berat jika mencari donor plasma ataupun calon pendonor harus di PMI Semarang ataupun Surakarta. Pasalnya jarak tempuh yang jauh dan belum tentu pendonor memenuhi syarat ataupun ada donor yang dicari.

“Agak keberatan kalau harus mencari ke luar kota, belum tentu juga plasma yang akan didonorkan itu bisa dipakai. Ia berharap PMI di kabupaten atau kota lainnya bisa melayani donor plasma lagi. Dengan melengkapi peralatan donor plasma yang sesuai standar, sehingga masyarakat dimudahkan.” (*)

Baca Juga :   Gelar Audiensi, Harno – Bayu Komitmen Peduli Guru dan Nakes Honorer

Baca juga: Atasi Rasa Takut Disuntik Vaksin dengan 4 Langkah Ini

 

Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram

Redaktur : Ulfa PS

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati