Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Lantaran anggaran penanganan pandemi Coronavirus Disease atau Covid-19 di Kabupaten Pati lebih sedikit daripada tahun lalu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati tidak memperpanjang kontrak hotel untuk rumah karantina.
Sudah lebih dari 6 bulan Hotel Kencana dijadikan sebagai tempat karantina. Hotel yang terletak di Jalan RA. Kartini ini sudah menampung ribuan orang yang positif Covid-19 dengan status orang tanpa gejala (OTG).
Bupati Kabupaten Pati Haryanto mengatakan Hotel Kencana masih digunakan untuk karantina sampai kontrak habis. Setelah kontrak habis, tempat karantina akan dialihkan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) RAA Soewondo.
Baca juga: Dewan Pati: Alun-alun Baru Menguntungkan Pelaku Usaha
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati Martinus Budi Prasetya mengatakan, keputusan ini lantaran ketersediaan dana Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Pati tidak seperti tahun lalu.
Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Pati diberikan anggaran sebesar Rp12 miliar untuk penanggulangan pandemi Covid-19 di tahun 2021. Padahal di tahun 2020, Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Pati dianggarkan sebesar Rp142 miliar untuk menanggulangi Covid-19.
Baca juga: Dewan Pati Apresiasi Upaya Pemerintah Atasi Angka Kemiskinan di Tengah Pandemi
Hal ini membuat Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Pati memutuskan tidak memperpanjang kontrak. Martinus mengungkapkan Hotel Kencana akan habis masa kontraknya pada bulan Maret 2021 nanti.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Pati, Noto Subiyanto mengaku mendukung langkah yang diambil oleh pemerintah.
“Tentunya kita mendukung langkah Pemerintah terkait dengan tidak memperpanjang kontrak rumah karantina di hotel kencana dan dialihkan di RS Soewondo Pati,” ungkap anggota dewan Fraksi PDI Perjuangan tersebut kepada palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com, Sabtu (30/1/2021).
Baca juga: Sejahterakan Petani, Dewan Minta Pangkas Rantai Distribusi Produk
Pasalnya, menurut Noto, kebijakan tersebut bisa menekan anggaran Covid-19 di Pati.
“Hal itu karena alokasi anggaran penanganan Covid-19 di Pati berkurang dari 142 miliar menjadi 12 miliar. Kita dukung, secara anggaran bisa ditekan, akan lebih baik,” pungkasnya. (Adv/AZ/SHT)
Baca juga:
- Pokok Pikiran Dewan Pati Belum Tersampaikan dalam RKPD
- Video : Hadiri Konsultasi Publik Rancangan RKPD 2022, Dewan Pati: Memang Dibutuhkan Sejak Awal
- Dewan Pati Minta Pemkab Latih Manajemen Para Pelaku UMKM
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur: Atik Zuliati
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com