Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Banjir yang menggenangi hampir 6 ribu hektare lahan pertanian di Pati mengakibatkan petani harus menanggung kerugian hingga Rp12.638.330.000. Akan tetapi asuransi pertanian dinilai tidak mampu meng-cover kerugian petani.
Hingga Senin (15/2/2021) lahan pertanian di Pati yang terendam banjir mencapai sekitar 5.964 hektare. Dari luas lahan tersebut sekitar 2.269 hektare diantaranya diketahui mengalami puso atau membusuk.
Namun sayangnya Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian Pati, Kun Saptono, mengatakan Asuransi Usaha Tani Padi atau AUTP yang diharapkan mampu memberi perlindungan kepada petani akibat risiko banjir tidak bisa menutup kerugian petani secara penuh.
Ia mengatakan pihak PT Asuransi Jasa Indonesia atau asuransi Jasindo selaku pelaksana program AUTP dari pemerintah tidak mampu meng-cover lahan pertanian endemik (langganan terserang bencana) karena dianggap bisa merugikan perusahaan.
“Dari asuransi juga ada kendala. Bagi lahan pertanian yang endemik baik itu ada banjir tahunan dan ada tikus tahunan dan lain sebagainya, biasanya di tahun pertama belum punya data. Kalau itu tau rutin kena musibah mereka tidak mau. Karena sudah tau dari perusahaan bisa merugi,” kata Kun saat ditemui di kantornya belum lama ini.
Baca juga: Sawah Banjir 3 Minggu, Puluhan Petani di Tondomulyo Gagal Tanam Lagi
Sementara itu, Kepala Desa Banjarsari Kecamatan Gabus Pati Sudirman, mengeluhkan kebijakan tersebut. Menurutnya para petaninya gagal mendaftar AUTP lantaran Desa Banjarsari, Gabus sudah dua kali berturut-turut dilanda banjir.
“Kita berusaha diasuransikan, karena dua kali banjir terus, tidak mau menerima. Tidak bisa mengatasi katanya,” kata Sudirman saa disambangi di kantornya.
Namun komunikasi antara pihak Dispertan Pati dan pihak Jasindo masih dilakukan agar ada solusi terhadap masyarakat petani yang terkena banjir tahunan.
Baca juga: Asuransi Pertanian Harapan Petani Korban Banjir
Para Petani di Pati saat ini hanya bisa berharap pada bantuan Pemkab Pati melalui anggaran tak terduga. Sebab Plt Kepala Dispertan Pati mengaku belum ada anggaran untuk memberikan kompensasai kepada para petani karena anggaran Dispertan tahun 2021 tidak memuat tentang bantuan bencana banjir.
Para petani nantinya akan diusulkan kepada Dispertan Jawa Tengah untuk mendapatkan bantuan ganti benih. (*)
Baca juga: Banjir Tenggelamkan 5.964 Hektare Sawah, Petani Pati Rugi Rp12 Miliar
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur: Ulfa
Wartawan Area Kabupaten Pati