Semarang, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Tim Intelijen Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah menggembleng 15 mahasiswa dari berbagai universitas terkemuka di Kota Semarang agar lebih paham tentang hukum.
Para mahasiswa itu berasal dari tiga kampus. Mulai Universitas Negeri Semarang (Unnes), Unika Soegijapranata Semarang dan Universitas Diponegoro (Undip).
Kasi Penkum Kejati Jateng, Bambang Tejo, mengatakan program itu merupakan bagian dari program Jaksa Masuk Sekolah (JMS) dan Jaksa Masuk Kampus (JMK) yang telah dilakukan sejak tahun 2015.
“Mereka dibekali materi tentang pengenalan tugas dan kewenangan institusi kejaksaan, agar mereka terhindar dari tindak pidana ITE, antibullying, dan terhindar dari masalah hukum,” jelasnya, Selasa (23/2/2021).
Program tersebut penting untuk memberikan pengetahuan hukum agar mereka mampu menyeleksi kenakalan-kenakalan yang berbuntut ke meja hijau.
“Harapannya mahasiswa dapat menaati hukum dan menjauhi larangan. Kami juga akan terus bekerja hingga menjangkau semua sekolah dan kampus di Jateng,” kata Bambang Tejo.
Dalam program ini dua jaksa fungsional yakni Yunie Prawestie dan Firmansyah turut didapuk sebagai pemateri.
Kedua jaksa itu menilai peran mahasiswa sebagai agen perubahan anti KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme) sangat penting memahami hukum.
“Jadi materi-materi yang diberikan dapat diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara bagi diri pribadi mereka. Para dosen juga diharapkan dapat terus memberikan bimbingan, dan ilmu, serta contoh yang baik kepada mahasiswa, agar kedepan bersama-sama mencegah dan menghindari terjadinya KKN,” tandasnya.
Tim Redaksi Khusus Video dan Konten