Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Banyak anggota kelompok tani yang beternak sapi menjadikan inspirasi bagi kelompok tani (Poktan) Rukun Mulyo, Desa Soneyan, Kecamatan Margoyoso untuk mengembangkan pupuk organik dari kotoran hewan ternak tersebut.
Inovasi tersebut menjadi alternatif memenuhi pasokan pupuk untuk membudidayakan tanaman yang digunakan sebagai pakan ternak mereka.
Puryadi, Ketua Poktan Rukun Mulyo, mengatakan pengolahan kotoran sapi menjadi pupuk merupakan inisiasi dari anggotanya supaya dapat digunakan untuk membantu penyuburan lahan pertanian warga.
“Kami sangat bersyukur, kelompok tani di sini sudah memiliki terobosan untuk mengolah segala komponen pertanian yang dimiliki,” ungkap Puryadi saat ditemui belum lama ini.
Menurutnya kesadaran warga Desa Soneyan dalam pemanfaatan kotoran ternak sudah bagus. Hal ini membuktikan bahwa pemahaman tentang pemanfaatan kotoran untuk keperluan pertanian sudah diterima dengan baik oleh warga.
Baca juga: Dewan Dorong Petani di Pati Gunakan Pupuk Organik
Ia menjelaskan peternak sapi di Desa Sonyean dapat dengan mudah membudidayakan sapinya karena kebutuhan pakan ternak sangat melimpah di desa tersebut.
“Di sini pasokan pakan ternak sangat melimpah. Sehingga kami dapat memanfaatkannya. Lingkungannya mendukung.”
Hingga hari ini produksi pupuk organik dari kelompok tani mencapai 2 ton dengan produksi sebanyak lima kali dalam satu tahun. Namun dalam peredarannya, lanjut Puryadi, masih diperuntukkan bagi anggota saja karena belum memperoleh izin peredaran. Selain itu, jumlahnya masih sedikit untuk didistribusikan secara luas.
Sementara itu Koordinator Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Margoyoso Dewi Retno Asih mengatakan potensi tanaman pakan ternak yang subur mampu meningkatkan peluang warga Desa Soneyan. Terutama dalam mencukupi kebutuhan ekonomi dengan bertani dan budidaya kotoran ternak.
“Melalui upaya penyuluhan intensif kepada Kelompok Tani Rukun Mulyo. Kami melakukan pertemuan rutin tiap bulan pada minggu ketiga,” ujarnya.
Baca juga: Jadi Alternatif, Warga Sulang Produksi Pupuk Urine Kelinci
Perlu diketahui, kualitas pupuk organik Kelompok Tani Rukun Mulyo sudah teruji. Menurut pengakuan Dewi, pupuk tersebut sudah diuji laboratorium di Balai Pelatihan Lingkungan Pertanian (Balingtan), Jaken dengan melibatkan BPP dan praktisi.
Pemanfaatan pupuk organik untuk tanaman, menurut Dewi, memang memakan proses yang cukup lama. Akan tetapi penggunaan pupuk organik mampu membebaskan tanah dari pengaruh residu kimia sehingga struktur tanah menjadi lebih bagus untuk pertanian.
Kotoran sapi yang diolah untuk dijadikan pupuk sangat bermanfaat, karena akan menambah unsur hara yang membuat tanaman lebih hijau, mempercepat pertumbuhan tanaman, dan menambah kandungan protein yang berguna untuk pakan ternak. (Adv)
Baca juga: Alokasi Pupuk Phoska di Pati Turun Hingga 2.000 Ton
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur: Ulfa