Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Pati bersama Kelompok Tani Karya Lestari Desa Gunungsari Kecamatan Batangan menggelar panen perdana demonstration plot (Demplot) padi bebas residu varietas M70d.
Program ini digagas untuk merespon keluhan petani setempat karena sulitnya menanam padi di kawasan tadah hujan saat musim kemarau. Sawah tadah hujan yang sistem pengairannya mengandalkan curah hujan, mengakibatkan saat musim kemarau di musim tanam kedua di Gunungsari sering gagal panen.
Oleh sebab itu Dispertan menggagas demplot benih padi Mm70d dengan menggandeng Agro Utama sebagai suplayer benih dan fasilitator tata kelola lahan pertanian.
Baca juga: Dispertan Pati Masih Koordinasi untuk Siapkan Bantuan Benih Padi
Penyuluh Petani Lapangan Kelompok Jabatan Fungsional (PPL KJF) Kecamatan Batangan, Sudiyanto, menjelaskan keunggulan dari padi M70d ini adalah panennya yang lebih singkat dibandingkan dengan padi jenis lainnya. Selain itu dari segi produktivitas pun hasil panen jenis padi ini tak kalah dengan jenis lainnya.
“Kita mencoba memaksimalkan lahan. Supaya produknya maksimal kita menggunakan varietas umur pendek/genjah supaya nanti kebutuhan air untuk tanaman itu bisa maksimal,” Kata Sudiyanto selaku Penyuluh Petani Lapangan Kelompok Jabatan Fungsional (PPL KJF) Kecamatan Batangan saat diwawancara dalam acara, hari ini (9/3/2021).
Kholis Dwi Yullianto, Penyuluh Pendamping Desa Gunungsari, menambahkan bahwa budidaya padi M70d oleh Kelompok Tani Karya Lestari ini juga dilakukan dengan cara organik untuk mengurangi ketergantungan para petani terhadap pupuk kimia sintetis.
Selain itu Dispertan Pati bersama para petani setempat juga mengemban misi ingin menstabilkan kembali unsur hara tanah di Desa Gunungsari setelah bertahun-tahun digantikan pupuk kimia.
“Yang kedua berkaitan kondisi kesuburan tanah, yang kita lihat tanah di sini itu C-organiknya 2 persen padahal kita butuh 4-9 persen: Jadi saya ingin unsur hara itu terpenuhi di tanah supaya tanaman itu bisa mengambil makanan dari tanah itu sendiri tidak usah ambil kimia terus,” terang Kholis.
Baca juga: Manfaatkan Kotoran Sapi, Poktan Rukun Mulyo Buat Pupuk Organik
Para petani padi M70d secara organik mendapatkan pelatihan dan fasilitasi dari Dispertan Pati dengan memanfaatkan bahan di sekitar petani.
Yasiman, petani binaan Dispertan Pati yang lahannya digunakan untuk Demplot hari ini mengatakan, ia merasa puas menanam padi varietas M70d secara organik. Ia membuktikan sendiri bahwa varietas ini lebih cepat dipanen dan produktivitasnnya pun sama bahkan bisa lebih tinggi jika dibandingkan dengan jenis padi lainnya.
“Saya tidak menggunakan urea, karena merugikan tanah kalau kebanyakan pupuk kimia. Kita menggunakan pupuk organik. Alhamdulilah hasilnya 5,135 kilo per ubinan, kalau dihitung per hektar 8,2 ton per hektar kurang lebihnya,” ungkap Yasiman. (Adv)
Baca juga: Prediksi Panen Padi di Rembang Meningkat Pada Tahun Ini
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur: Ulfa PS
Wartawan Area Kabupaten Pati