Dorong Pemuda Pati Bertani, Dispertan Buat KUB Petani Milenial

Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com Penyuluh Petani Lapangan Kelompok Jabatan Fungsional (PPL KJF) Kecamatan Batangan, Sudiyanto, mengatakan akan membentuk kelompok usaha bersama (KUB) petani milenial untuk mendorong pemuda untuk bertani.

Hal tersebut dilakukan dalam menyikapi adanya disparitas luas lahan pertanian di Pati yang mencapai 56.000 hektar, sedangkan jumlah petani produktif setiap tahunnya kian menurun.

Dinas Pertanian Pati menganalisa turunnya minat pemuda bertani lantaran sektor pertanian dianggap memiliki penghasilan rendah dan aksesnya terbatas lahan. Asumsi tersebut membuat para pemuda lebih memilih kerja kantoran, PNS, ataupun buruh pabrik.

Baca juga: Upah Buruh Diatas Rata-Rata Nasional, Pati Kekurangan Petani Muda

Dengan maksimalisasi pengelolaan KUB yang berdaya profit tinggi Dispertan Pati berharap sektor pertanian bisa dipandang sebagai sektor yang menjamin kesejahteraan.

“Kita harapkan adanya suatu KUB dari petani milenial, mudah-mudahan bisa dijembatani desa dan ketua Gapoktan untuk mengumpulkan petani milenial. Supaya bisa mengarahkan mereka bagaimana mereka tidak ke industri pabrik tapi bisa kembali ke desa, untuk mengupayakan petanian kita, produktivitas produk pertanian supaya tidak kalah dengan buruh pabrik,” kata Sudiyanto, Selasa (9/3/2021).

Skenarionya, KUB akan dibentuk di setiap desa se-Kecamatan Batangan dengan dikoordinir oleh perangkat desa atau Gapoktan (gabungan kelompok tani). KUB ini akan berfokus pada branding produk atau varietas beras unggulan dari kecamatan Batangan.

Baca juga: Dispertan Pati Ajak Petani Budidayakan Padi M70d

Beras unggulan tersebut merupakan hasil dari budidaya padi varietas M70d yang bebas residu karena ditanam secara organik. Beras ini di proses tanpa menggunakan pupuk dan pestisida kimia serta dikemas dengan desain modern untuk menaikkan harga beras.

“Arahnya kita akan bentuk paguyuban per masing-masing desa KUB petani milenial. Nanti kita akan buat konsep rantai nilai. Dengan konsep ini arahnya, kita dengan padi residu ini, kita bisa membuat packing beras sehingga harga beras lebih tinggi dari beras biasa,” terangnya.

Selain langkah tersebut, dalam beberapa tahun terakhir Dispertan Pati juga menggencarkan sosialiasasi dan pelatihan penggunaan peralatan tani modern untuk mempermudah kinerja para pemuda terjun ke dunia pertanian.

Dispertan Pati juga memfasilitasi peminjaman mesin panen berupa power tracer yang cukup mudah diakses oleh kelompok tani se-Kabupaten Pati. (Adv)

Baca juga: Permintaan Beras Organik, Jadi Peluang Petani Pati

 

Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram

Redaktur: Ulfa PS

 

[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=nVGvpE3CNh0[/embedyt]