Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Kayen mencatat ada total seluas 617 hektare sawah di Kecamatan Kayen mengalami puso akibat terendam banjir. Hal ini mengakibatkan tanaman padi rusak sehingga tidak dapat dipanen.
Lahan puso tersebar di beberapa desa yang terletak di daerah ngarai. Diantaranya Desa Srikaton, Desa Pasuruan, Desa Talun, dan Desa Boloagung.
“Lahan yang mengalami puso sudah dipastikan tidak dapat dipanen lagi,” ujar Susilo Hadi, Koordinator BPP Kayen, Rabu (10/3/2021).
Menurutnya, BPP dan petugas Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) terus berkoordinasi dalam mengidentifikasi kondisi lahan di Kecamatan Kayen.
Baca juga: Tak Peroleh AUTP, Lahan Puso di Kecamatan Kayen Kena Blacklist
Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Kabupaten Pati melakukan pendataan bersama POPT (Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Tengah untuk mendata lahan yang terendam banjir.
Hal tersebut akan menjadi data untuk dapat diusulkan menerima bantuan benih padi. Sebab sawah yang terkena puso akibat banjir ini tidak dapat diklaimkan mendapatkan asuransi pertanian.
Baca juga: 7 Ribu Hektare Sawah Kebanjiran, Dispertan Pati: Kerugian Rp28 Miliar
Sugiharto selaku Kepala Bidang (Kabid) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) mengatakan peranan POPT sangat berguna demi mencatat kondisi lahan secara lebih cepat, dibandingkan pendataan dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang lama.
“Program bantuan benih merupakan langkah yang diambil dari Kementerian Pertanian (Kementan) RI. Kini kami tengah mengusulkan ke Dinas Provinsi agar ditindaklanjuti ke Pemerintah Pusat,” pungkasnya. (*)
Baca juga: BPP Kecamatan Gabus Gencarkan Penyuluhan Sistem Pertanian Organik
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur: Ulfa PS