Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Kayen mencatat terdapat 132 kelompok tani di Kecamatan Kayen.
Menurut Koordinator BPP Kayen, Susilohadi, jumlah tersebut masih ada kemungkinan bertambah jika melihat begitu meningkatnya minat masyarakat untuk bertani, berkebun dan berternak di tengah masa pandemi Covid-19.
Kelompok tani tersebut terdiri atas kelompok tani hamparan dan kelompok tani domisili. Kelompok tani hamparan dibentuk oleh beberapa petani yang berada pada suatu hamparan lahan usaha tani yang sama.
Sedangkan kelompok tani domisili dibentuk oleh beberapa petani yang memiliki kesamaan wilayah tempat tinggal (domisili), biasanya berdasarkan RT atau dusun.
Baca juga: Pemkab Rembang Salurkan Bantuan Alsintan ke Kelompok Tani
Menurut Susilo, kelompok tani domisili cenderung lebih mudah dalam mengorganisir anggotanya. Kelompok ini kebanyakan bergerak di sektor peternakan. Seperti ternak sapi, kambing, ayam, itik, domba, hingga burung.
Sementara kelompok tani hamparan cenderung terdiri dari anggota yang bertempat tinggal di desa yang berbeda-beda. Akan tetapi usaha taninya berupa lahan pertanian berada pada satu wilayah dengan anggota yang lain. Kelompok ini kebanyakan bergerak di sektor pertanian dan perkebunan.
Dari banyaknya jumlah poktan tersebut mengharuskan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) bekerja secara ekstra karena penyuluh adalah harapan petani.
Adapun kelompok tani yang baru terbentuk adalah Kelompok Ternak Layer di Desa Beketel, Kayen. Kelompok tersebut merupakan sektor peternakan ayam potong.
Baca juga: Sektor Peternakan Harus Mampu Menekan Impor Daging
Ia mengungkapkan dari 7 PPL bekerja secara all out untuk membekali kelompok tani dan ternak.
“Kami setiap hari berupaya melakukan kunjungan dan supervisi. Karena sudah diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 03/PERMENTAN/OT.140/1/2021. Dengan memberikan bekal manajemen pertanian,” ungkap Susilohadi, Sabtu (13/3/2021).
Ia menjelaskan bahwa para PPL juga berkoordinasi dengan 2 dokter dari Puskeswan untuk sharing informasi seputar kesehatan hewan ternak.
“Kami mendatangi kelompok tani guna berkoordinasi dengan petani untuk memahami dan mendampingi mereka secara langsung,” ungkapnya.
Selain itu, BPP juga melakukan sosialisasi program-program dari Dispertan supaya informasinya dapat diterima dengan mudah oleh petani. (*)
Baca juga: Luas Lahan Produktif di Kayen Berkurang Hingga 200 Hektare
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur: Ulfa PS