Semarang, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Gubernur Jawa Tengah ganjar Pranowo mendorong semua penyelenggara objek wisata di Jateng menerapkan sistem pembayaran nontunai. Hal ini seperti yang telah dilakukan di objek wisata Guci yang berada di Kabupaten Tegal.
Pengelola objek wisata Guci bekerja sama dengan Bank Indonesia untuk pengadaan pembayaran nontunai ini. Yakni dengan menggunakan aplikasi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Objek Wisata (OW) Guci di Kabupaten Tegal resmi menerapkan pembayaran nontunai kepada pengunjungnya. Hal itu ditandai dengan peluncuran program pembayaran nontunai oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo secara virtual, Senin (15/3/2021).
“Ini menarik, karena BI punya aplikasi QRIS yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran nontunai. Saya mendorong agar di tempat-tempat wisata, tempat belanja, rumah makan dan lainnya di Jawa Tengah juga menerapkannya,” kata Ganjar dalam peluncuran program pembayaran nontunai secara virtual, Senin (15/3/2021).
Baca juga: Meski Objek Wisata Dibuka, Walkot Semarang Minta Prokes Tetap Jadi Prioritas
Sistem cashless di masa pandemi menurut Ganjar dapat mengurangi sentuhan langsung dan meminimalkan risiko penularan virus Corona.
“Dengan cashless payment, kita tidak bersentuhan langsung dan tidak perlu pegang-pegang uang. Cukup menggunakan aplikasi dan hanya ditempelkan saja. Betul-betul contactless, dan ini sangat aman untuk kita menghindari potensi penularan karena sentuhan langsung,” terangnya.
Tak hanya itu penggunaan sistem pembayaran nontunai ini juga bisa mengurangi potensi kecurangan atau korupsi. Sebab mekanismenya langsung ditransfer antara bank dengan bank sehingga potensi penyalahgunaan keuangan bisa dihindari.
“Jadi integritas bisa dijaga, karena uangnya akan terdeteksi dengan lengkap. Ini bisa mencegah korupsi,” tegasnya.
Baca juga: Minim Tunggakan, Pemkab Kudus Perluas Penerapan e-Retribusi di Pasar
Selain itu, mekanisme nontunai juga sekaligus dapat menghimpun data yang bisa dimanfaatkan sebagai pisau analisis pengembangan destinasi wisata berdasarkan perilaku konsumen.
“Dia datang berapa orang, beli apa saja, tujuannya ke mana kan bisa dikumpulkan. Nah data itu bisa menjadi alat untuk melakukan analisis untuk pengembangan destinasi wisata. Tak hanya destinasi wisata, kalau ini dilakukan di hotel, restoran, tempat belanja dan lainnya di Jawa Tengah, maka akan menarik. Saya tentu mendukung,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Tengah, Pribadi Santoso mengatakan, BI terus mendorong sistem pembayaran elektronik pada seluruh lapisan masyarakat. Harapannya, dengan masifnya pembayaran nontunai tersebut khususnya selama pandemi, akan mengurangi potensi penularan Covid-19 dari sentuhan langsung dan dari uang tunai
“Penggunaan pembayaran nontunai melalui QRIS cukup tinggi. Saat ini saja, sudah ada ratusan ribu merchant yang menggunakan QRIS di Jawa Tengah,” katanya. (*)
Baca juga: Produksi Telur Ayam Pati Baru Mencukupi 50 Persen Kebutuhan Warga
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur: Ulfa PS
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com