Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Banyaknya hama tikus merusak areal pertanian dan perkebunan yang menyebabkan tanaman terganggu pertumbuhannya. Oleh sebab itu Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Margorejo bersama kelompok tani menggalakkan pengendalian hama tikus dengan cara gropyokan.
Gropyokan merupakan gerakan pengendalian hama dengan mengusir dan membunuh hama-hama yang merusak tanaman pertanian mereka.
Beberapa langkah yang dilakukan dalam gropyokan diantaranya menyediakan belerang, menaruh mercon tikus, mengusir tikus dengan pompa air yang disemprot ke lubang sarang tikus, dan membuat rumah burung hantu yang digunakan sebagai tempat memancing datangnya burung hantu.
“Langkah-langkah tersebut bertujuan supaya kita dapat membasmi tikus,” jelas Sarmidi, Koordinator BPP Margorejo, Jumat (26/3/2021).
Baca juga: Atasi Serangan Hama, Petani Bawang Diminta Gunakan Pestisida Organik
Menurut Sarmidi, hama tikus jumlahnya sudah tidak terkontrol. Tikus-tikus tersebut merusak tanaman padi, jagung, dan ubi kayu yang ada di Kecamatan Margorejo.
“Hama tikus menyerang tanaman kami, pada umumnya padi. Namun, selain padi yang berada di dataran rendah. Tikus-tikus juga sampai naik ke daerah dataran tinggi merusak tanaman jagung yang masih baru tanam,” ungkapnya.
Pengendalian hama perusak tanaman terus dilakukan oleh BPP Margorejo dengan berkoordinasi bersama kelompok tani setempat.
Salah satu upaya pengendalian hama tikus yang dinilai efektif adalah dengan membuat rumah burung hantu. Burung hantu dimanfaatkan untuk memangsa tikus-tikus sehingga mengurangi populasinya.
“Banyak diantaranya yang membuat rumah burung hantu. Mereka memancing burung hantu supaya datang bersarang di tempat yang telah kita sediakan. Setelah itu, pada malam harinya burung hantu akan memburu tikus, untuk mengurangi populasi tikus,” pungkas Sarmidi. (Adv)
Baca juga: Empat Desa di Kecamatan Margorejo Tak Terdaftar AUTP
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur: Ulfa PS
Komentar ditutup.