Rembang, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Bupati Rembang Abdul Hafidz angkat bicara menanggapi isu impor beras yang sempat disampaikan oleh Presiden RI Joko Widodo.
Hafidz mengatakan dirinya menolak adanya impor beras. Sebab stok beras di sejumlah daerah di indonesia mengalami surplus, salah satunya di Rembang.
“Impor beras saya ya menolak, jelas menolak. Sini sudah lebih-lebih. La wong sini surplus kok,” ujar Bupati, Sabtu (27/3/2021).
Sampai hari ini Rembang memiliki 300 ribu ton lebih beras yang dihasilkan oleh petani Rembang pada tahun ini. Potensi itu ia lihat dari perhitungan perkiraan lahan di Rembang yang ditanami sekitar 30 ribuan hektare.
“Jadi hampir 30 ribu hektare, disampel saja setiap hektar tujuh koma sekian ton dan hasilnya bagus,” jelasnya.
Baca juga: Jelang Puasa Dispertan Pati Pantau Harga Komoditas Beras dan Sayur
Potensi tersebut menurut Abdul Hafidz juga kemungkinan bertambah. Mengingat curah hujan yang masih baik di Rembang, potensi hasil panen padi di Rembang kian bertambah.
“Kita juga sudah mulai tanam ke-2 dan kita proyeksikan 60 persen pada tanam kedua kalau berhasil semua. Musim tanam satu kan sudah berhasil, dan tanam kedua ini saya tetap optimistis ya karena curah hujan makin tinggi. Kalau kita asumsikan kan 7 ton dengan jumlah 30 ribu hektare ya nanti sekali panen sekitar 300 ribu ton lebih sehingga mengalami surplus.”
Akan hasil panen yang cukup baik itu Hafidz berharap juga terhadap kepada Bulog untuk menyerap hasil panen masyarakat. Sehingga pemerintah tidak usah melakukan impor beras.
“Kita berharap Bulog sebagai tangan pemerintah untuk membeli hasil panen dari para petani dengan standar yang sesuai. Jadi tidak ada alasan untuk tidak menerima karena ini mereka diberi tugas untuk membeli dari hasil perani.” (*)
Baca juga: Menunda Impor Beras Usai Panen Raya Mampu Pengaruhi Psikologi Harga
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur: Ulfa PS
Komentar