Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Kendati roda perekonomian di Kabupaten Pati sudah berjalan, dampak dari Pandemi Covid-19 belum mereda. Hal ini dapat terlihat pasar Rogowongso atau Gowangsan, diketahui seluruh pedagang pasar belum sepenuhnya beroperasi. Ini tentunya menjadi bukti bahwa pertumbuhan ekonomi masih lambat.
Kepala Pasar Rogowongso menyebut dari 533 pedagang sekitar 25 persennya belum menempati lapaknya kembali. Absennya para pedagang tersebut disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya karena pasar masih sepi, mempunyai pekerjaan lain, atau para pedagang memang kehabisan modal.
Kondisi tersebut mendapat sorotan dari Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Narso.
Baca juga: KKP Dinilai Tak Berpihak Nelayan, Dewan Pati dan Nelayan Siap Sambangi DPR
Ia berharap pemerintah Kabupaten Pati melakukan pendekatan secara valid kepada pelaku usaha kecil menengah (UKM) seperti PKL dan pedagang pasar yang sulit bertahan di tengah pandemi Covid-19.
Lebih Spesifik politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu meminta Pemkab untuk memberikan suntikan stimulus berupa modal kepada pada pedagang pasar yang kesulitan berdagang kembali karena terkendala permodalan.
“Harusnya ada stimulus yang lebih dari pemerintah. Toh, kalau mereka maju juga efeknya bagus untuk pemerintah. Kalau secara langsung, tambahan retribusi. Sedangakan efek tidak langsung kan multiplier efek selain mereka maju, juga bisa menggandeng sektor yang lain,” ungkap Ketua Fraksi Nurani Keadilan Rakyat Indonesia (NKRI) DPRD Kabupaten Pati, Narso saat diwawancara palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com belum lama ini.
Baca juga: Dukung Pertumbuhan Ekonomi, DPUPR Blora Jalankan Program P3TGAI
Atau setidaknya Pemkab Pati memberikan relaksasi berupa menonaktifkan iuran wajib distribusi kepada para pedagang dalam jangka waktu tertentu.
Menurut Narso, jika retribusi pasar tradisional bila diliburkan tidak akan berpengaruh signifikan terhadap capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Sebetulnya kalau dilihat dari besaran retribusi nggak seberapa dibandingkan kekurangan modal yang dialami oleh teman-teman PKL atau pedagang pasar. Tapi dengan ada relaksasi retribusi bisa mengurangi beban harian,” tutur Narso. (Adv)
Baca juga:
- KKP Dinilai Tak Berpihak Nelayan, Dewan Pati dan Nelayan Siap Sambangi DPR
- Dewan Minta Pemerintah Lakukan Pengadaan Fasilitas Pengering Gabah
- Tanggapi LKPJ Bupati, Dewan Pati Gelar Rapat Fraksi
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur: Atik Zuliati
Wartawan Area Kabupaten Pati