Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Dimas Thole Danu Tirto menyatakan bahwa kebutuhan beras di Bulog masih cukup banyak. Sehingga ia menganggap tidak ada alasan untuk mengimpor beras tahun ini.
Menurutnya, pemerintah perlu mengawasi dan mengevaluasi kinerja Bulog dalam mengelola penyimpanan beras. Ia menilai Bulog perlu lebih efektif dalam mendistribusikan beras lokal untuk masyarakat.
“Pemerintah mewacanakan bakal mengimpor satu juta beras karena ketersediaan beras di gudang Bulog menipis. Sedangkan, pada kenyataannya beras kita masih banyak,” ungkap Dimas kepada palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com, Sabtu (27/3/2021).
Baca juga: Pilkades Batal Karena Balon Mundur, Dewan Pati: Pilkades Bukan Ajang Coba-coba
Menurut politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) tersebut, di Pati sendiri panen padi musim tanam pertama (MT-1) tahun 2021 lebih tinggi jumlahnya dibanding panen padi musim tanam kedua (MT-2).
Bulog memiliki tugas untuk memastikan stok cadangan beras sebesar 1 juta sampai dengan 1,5 juta ton per tahun.
Situasi di lapangan membuktikan serapan gabah nasional tidak mampu mencapai 500 ribu ton dijadikan alasan pemerintah merencanakan impor beras. Sedangkan beras cadangan yang dimiliki Bulog digunakan untuk kebutuhan darurat, diantaranya bantuan sosial (bansos) dan lain-lain.
Menanggapi kebijakan ini, Dimas yang merupakan Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Pati mengungkapkan jika DPRD akan terus memantau adanya kebijakan tersebut.
Ia mengungkapkan jika Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati dapat segera melakukan koordinasi dengan Pemerintah Pusat, agar gabah hasil panen di Pati diserap oleh Bulog Pusat untuk menutup kekurangan cadangan 1 juta ton beras. (Adv)
Baca juga:
- Jelang Puasa Dispertan Pati Pantau Harga Komoditas Beras dan Sayur
- Pemerintah Dituntut Perbaiki Pola Distribusi Beras
- Komoditas Beras Organik Masih Langka, Masyarakat Harus Diedukasi
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur: Atik Zuliati