Efek Samping Pasca Vaksinasi, Dinkes Pati Nilai Wajar

Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Sesuai jadwal, program vaksinasi Covid-19 sebentar lagi akan menyasar kepada warga sipil. Sejumlah orang masih khawatir mengenai reaksi atau efek setelah penyuntikan vaksin tersebut.

Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (Kabid P2P) Dinkes Pati dr Joko Leksono Widodo, MM mengatakan adanya efek samping setelah divaksin covid-19 adalah wajar.

Tubuh manusia normalnya memberikan respon terhadap benda yang datang dari luar.

Baca juga: Tinjau Vaksinasi di Surakarta, Kapolri: Tetap Laksanakan 5M

Namun, Joko menegaskan reaksi umum ini hanya berlangsung sementara. Bila lebih dari seminggu efek samping vaksin tak juga hilang, maka Dinas Kesehatan akan memberikan layanan lanjutan.

Fasilitas Pelayan Kesehatan (Fasyankes) juga selalu menyediakan mobil Ambulance sebagai tindakan preventif jika terjadi kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI) saat program vaksinasi berlangsung.

Baca Juga :   Perhatikan Makanan yang Dilarang Bagi Ibu Hamil

“Efek sampingnya bervariasi, tapi efek samping itu sejenak. Kemarin ada testimoni di Graha Dipo mulut kering, lemas, tidak bergairah. Itu biasa tapi cuma beberapa hari,” katanya saat diwawancara palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com kemarin.

Baca juga: Kaum Disabilitas Minta Jadi Prioritas Vaksinasi, Dewan Pati: Kita Koordinasikan

“Kita orang sehat dimasuki kuman ya bereaksi. Supaya terjadi T cel memory sehingga jika ada barang yang sama tubuh kita mengenali. Ya repot kan kalau tidak kenal. Pengenalannya ya jalan satu-satunya dengan vaksin,” imbuh Joko.

Lebih lanjut, Dinas Kesehatan Kabupaten Pati memberikan beberapa langkah yang bisa dilakukan masyarakat secara pribadi untuk menetralisir efek samping dari vaksin covid-19.

Diantaranya Joko menyarankan setelah disuntik, perserta vaksinasi harus langsung makan-makanan yang bergizi dan memastikan dirinya cukup istirahat.

Baca Juga :   Vaksinasi di Kabupaten Rembang Baru Mencapai 51 Persen

Selain menjaga kesehatan secara fisik, kesehatan mental juga harus diperhatikan.”Mental juga harus diperbaiki. Manusia kan bukan benda mati. Harus seimbang fisik dan mental diperbaiki. Contoh hal gini, kemarin ada yang sehat di rapid malah positif, yang lagi sakit dirapid malah negatif,” pungkas Joko. (*)

Baca juga: 

Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram

Redaktur: Atik Zuliati