Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Petani Gembong masih setia menanam kapuk randu meski di daerah lain komoditas ini sudah jarang terlihat. Koordinator Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Gembong Dinas Pertanian Pati menyebut populasi randu di Gembong masih 1.000 hektare.
“Randu itu di Gembong masih banyak seribu hektar ini belum berbunga. Nanti di sekitar September Oktober panen,” kata Basri saat diwawancara palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com.
BPP Gembong memberikan estimasi satu hektare lahan randu biasanya ditanami 100 pohon dan mampu menghasilkan sekitar 380 kilo kapas.
Kendati demikian, Basri menyebut jumlah pohon per semesternya ini naik turun. Pasalnya kapas randu yang biasa digunakan untuk produksi kasur, bantal dan produk sejenis kini sudah agak tergerus dengan bahan busa sintetis yang notabene lebih murah.
Baca juga: Petani Rembang Optimis Hadapi Musim Tanam Kedua
Tahun ini harga kapuk randu juga lebih rendah dibandingkan tahun 2020, sehingga petani yang memiliki randu kurang dari 100 pohon tahun ini lebih memilih menebang pohonnya dijual untuk sebagai kayu daripada menjualnya dalam bentuk kapuk.
“Memang ada yang ditebang. Meski pohonnya masih produktif tapi untungnya sedikit dibandingkan ongkos tenaga kerja. Ongkosnya mahal, Rp150 ribu untuk pemanjat, kalau buruh panen wanita Rp80 ribu belum rokok dan makan. Kalau pohonnya sedikit mending dipotong,” ungkap Basri.
“Harganya sekarang dibandingkan tahun lalu lebih tinggi tahun lalu. Sekarang satu kilo itu dihargai Rp2.800 per gelondong. Standar yang menetukan pembeli tapi dibanding tahun lalu kami pastikan bagusan yang kemarin,” imbuhnya Basri.
Meski tanaman kapuk randu saat ini sudah jarang terlihat atau sering tak termanfaatkan, komoditas ini sebenarnya masih berkontribusi terhadap pendapatan negara sebagai komoditas ekspor.
Selain kapasnya digunakan untuk isian kasur dan sejenisnya, biji kapuk yang merupakan limbah bisa dijadikan pakan ternak setelah dilakukan proses menjadi minyak.(Adv)
Baca juga:
- Budidaya Pertanian, Dispertan Blora Lakukan Program Agro Solution
- Video : Dispertan Pati Adakan Pelatihan Krupuk Sehat Non Bleng
- Dispertan Serap 16 Ribu Ton Gabah, Masih Timpang dengan Jumlah Hasil Panen
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur: Atik Zuliati
[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=vX3zI26WU80[/embedyt]