Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Sukolilo bergerak untuk mewujudkan kemandirian benih pertanian. Upaya tersebut untuk memajukan wilayah binaan pertanian mengingat Kecamatan Sukolilo merupakan wilayah dengan luas areal pertanian terbesar di Kabupaten Pati.
“Kami mencoba berinovasi pertanian, yakni dengan gerakan kemandirian benih,” ungkap Koordinator BPP Kecamatan Sukolilo, Mudhori, Selasa (6/4/2021).
Di sisi lain, pengadaan benih secara mandiri itu juga dilatarbelakangi langkanya stok benih pertanian di Kecamatan Sukolilo. Ditambah, jumlah petani yang cukup banyak yakni sekitar 19.106 membuat benih pertanian tidak bisa terserap secara menyeluruh.
“Selama ini petani mendapat benih hanya dari kios pertanian. Namun, kedepan kami akan memberi penyuluhan kepada kelompok tani agar mampu menyediakan benih secara mandiri,” ujar Mudhori.
Baca juga: Dispertan Pati Masih Koordinasi untuk Siapkan Bantuan Benih Padi
Ketersediaan benih merupakan hal penting dalam mengelola usaha pertanian. Oleh sebab itu pihaknya juga bekerjasama dengan Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB).
“Nantinya BPSB akan melakukan pengawasan dan penjaminan mutu benih yang petani hasilkan,” ungkapnya.
Saat ini BPP Kecamatan Sukolilo tengah mengawali program kemandirian benih dengan mendampingi Kelompok Tani Sido Maju di Desa Wotan, Kecamatan Sukolilo. Targetnya, pada Mei 2021 nanti mereka mampu menghasilkan benih secara mandiri. Sehingga pada musim tanam padi pertama (MT-1), petani telah memiliki benih tanaman sendiri.
“Pengadaan benih memang butuh waktu. Kami mulai pada pertengahan tahun ini, dengan menargetkan benih dapat digunakan untuk tahun depan,” ujarnya. (*)
Baca juga: Pemkab Blora Berencana Dirikan Pabrik Benih untuk Pertanian
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur: Ulfa PS
Komentar