Rembang, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Diikuti oleh 70 peserta, hari pertama Pekan Kuliner Nusantara dinilai memberi dampak signifikan bagi para perempuan pelaku UMKM di Rembang.
Pekan Kuliner Nusantara sendiri diadakan oleh komunitas pemberdaya perempuan Rumah Tumbuh Khodijah (RTK). Bertempat di Purimondoteko, Mondoteko, Kecamatan Rembang kota, acara ini digelar sebagai bentuk apresiasi terhadap produk-produk olahan makanan dari kelompok pelaku UMKM dari Rembang. Khususnya dari kalangan perempuan.
Rencananya, acara ini akan berlangsung selama seminggu, yakni mulai Senin (5/4/2021) kemarin hingga Minggu, (11/4/2021) mendatang.
Baca juga: Pekan Kuliner Nusantara, Apresiasi Produk Makanan Lokal Perempuan Rembang
Bertepatan dengan hari pertama berlangsungnya Pekan Kuliner Nusantara ini, banyak pelaku UMKM yang merasa terbantu. Dalam hal ini terkait dengan pengenalan kreasi produk-produk yang mereka buat kepada masyarakat luas. Hal itu sebagaimana yang dirasakan oleh Heti Manik (42), pemilik lapak kopi lelet Lasem dari Industri Rumahan (IR) Desa Dingin, Kecamatan Pamotan.
Dengan mengikuti Pekan Kuliner Nusantara, banyak masyarakat Rembang yang akhirnya mengetahui produk kopi lelet yang diproduksi oleh IR Desa Ringin. Sebab, selama memproduksi kopi lelet Lasem, diakuinya para konsumen rata-rata justru berasal dari luar Rembang. Maka momen Pekan Kuliner Nusantara ini dimanfaatkan betul oleh Heti untuk mempromosikan produk kopi leletnya. Selain melalui lapak yang ia tempati, ia juga menginformasikan kepada pengunjung Pekan Kuliner Nusantara bahwa ia menerima pesanan online dengan membagikan kartu nama berisi nomor dan alamat Facebook untuk melakukan pemesanan.
“Seneng banget ada acara ini, Mas. Karena akhirnya bisa promosi ke orang-orang Rembang sendiri, ini loh kopi lelet Lasem dari Desa Ringin,” ucapnya.
Baca juga: Pekan Kuliner Nusantara, Apresiasi Produk Makanan Lokal Perempuan Rembang
Senada dengan Heti, Yuni (40) pemilik lapak jamu tradisional asal Desa Ketanggi, Kecamatan Rembang juga mengungkapkan hal serupa.
Diakuinya even yang diadakan oleh RTK cukup membantunya dalam mempromosikan jamu-jamu tradisional yang ia produksi. Tak jauh berbeda dengan Heti, Yuni juga membagikan kartu nama yang berisi nomor dan alamat Facebook untuk melakukan pemesanan.
Tak ketinggalan, Damisih (42) owner rengginang gangsar jaya dari Desa Pasarbanggi yang aktif menjajakan produk rengginangnya yang terbilang cukup unik, yakni berbahan dasar tangkapan laut. Seperti rengginang rasa teri, cumi, trasi, udang, hingga telur rajungan.