Angka Kematian Ibu Melahirkan di Rembang Meningkat

Rembang, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com Jumlah angka kematian ibu melahirkan (AKI) di Rembang mengalami kenaikan di tahun 2020. Pada tahun 2019 terdapat 6 kasus sedang pada tahun setelahnya meningkat 5 kasus menjadi 11 kasus kematian ibu.

Data tersebut disampaikan oleh Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. R. Soetrasno Rembang, Agus Setiyo Hadipurwanto, saat pertemuan koordinasi upaya penurunan kematian ibu dan kematian bayi, di Pendapa museum RA. Kartini, Rabu (7/4/2021).

Agus mengatakan ada sejumlah faktor penyebab kematian ibu di tahun 2020 tersebut, diantaranya sebanyak 4 orang karena penyakit penyerta, pendarahan 2 orang, eklamsi 4 orang, dan sepsis atau lain-lain 1 orang.

“Layanan maternal dan neonatal, kasus kematian ibu pada tahun 2019 yang sudah relatif menurun pada tahun 2018. Dari 10 menjadi 6 kasus. Pada tahun 2020 meningkat lagi menjadi 11 kasus. Ada yang beberapa diantaranya terkena Covid-19 dari kematian tersebut,” terang Agus.

Baca Juga :   Pengroyokan di Sarang, 1 Korban Meninggal dan 11 Orang Jadi Buron

Baca juga: Banyak Pengantin di Bawah Umur, Calon Pengantin Demak Akan Ditatar

Di sisi lain, Agus juga menerangkan angka kematian bayi neonatal (AKB) dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Di tahun 2018 terdapat 94 kasus, 2019 sebanyak 86 kasus, di tahun 2020 menjadi 60 kasus dan di tahun 2021 per bulan Maret sebanyak 13 kasus.

Penyebab kasus AKB di tahun 2020 karena asfiksia 42 anak, sepsis 9 anak, kelainan kongenital 6 anak, Berat Bayi Lahir Rendah 1 anak dan aspirasi 2 anak.

Sementara itu Bupati Rembang, Abdul Hafidz mengungkapkan upaya untuk mengurangi AKI dan AKB tidak bisa hanya dibebankan pada petugas kesehatan saja. Peran ibu hamil memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan juga penting, setidaknya 4 kali selama masa kehamilan.

Baca Juga :   Ajukan Pemungutan Suara Ulang, Kuasa Hukum Harno-Bayu Penuhi Berkas ke Bawaslu

“Kami setelah melihat daripada perkembangan dan evaluasi, ternyata AKB ini meskipun turun tetapi posisinya masih agak tinggi. Kita di Jawa Tengah, di urutan ke-10. Kita tekan terus. Angka itu bisa turun dari tahun ke tahun. Kita sadar tidak mudah. Karena domain penanganan ini, karena kita sebagai petugas kesehatan, tetapi faktor lain. Faktor ibu, faktor eksternal juga mempengaruhi,” imbuhnya.

Bupati mengungkapkan untuk menekan AKI dan AKB, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah membuat program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng agar Posyandu atau Ketua RT RW ikut mengamati dan memantau kondisi ibu hamil dalam 4 fase. Yaitu sebelum hamil, hamil, persalinan dan fase nifas. Program tersebut harus terus diterapkan di kabupaten Rembang. (*)

Baca Juga :   Dinindagkop UKM Rembang Bantu Pedagang Lakukan Pemasaran Online

Baca juga: Alasan Ibu Hamil Rentan Tertular Virus Corona

 

Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram

Redaktur: Ulfa PS

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati

Komentar