BPP Sukolilo Ajak Generasi Milenial Ambil Peran di Bidang Tani

Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com Koordinator Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Sukolilo, Mudhori, mengajak para pemuda menggeluti sektor pertanian. Ajakan tersebut salah satunya telah terwujud dengan membentuk kelompok tani millenial.

Kelompok tani milenial itu, jelas Mudhori, diinisiasi oleh para pemuda yang memiliki minat pada bidang pertanian.

“Meningkatkan minat tani bagi para pemuda merupakan tanggungjawab kami sebagaimana penyuluh. Kemarin kami membentuk dua Kelompok Tani Millenial,” ujarnya, Jumat (9/4/2021).

Melalui kelompok tani tersebut, BPP Sukolilo melakukan pengkaderan dalam membangun generasi muda serta meningkatkan pertanian.

“Salah satu upaya mewujudkan Kostratani dengan cara membangun generasi pemuda pengkaderan pertanian,” imbuh Mudhori.

Baca juga: Upah Buruh Diatas Rata-Rata Nasional, Pati Kekurangan Petani Muda

Kelompok Tani Millenial tersebut ialah Poktan Bonggol Makmur di Desa Sukolilo dan Poktan Guyup Karya Tani di Desa Wegil.

Poktan Bonggol Makmur dibentuk pada Februari 2021. Poktan ini memiliki pemuda yang memiliki hobi dan keterampilan membudidayakan tanaman bonsai. Poktan tersebut memiliki produk bonsai unggulan yakni Bonsai Tanaman Pakis Pulir.

Sementara Poktan Guyup Karya Tani yang berlokasi di Desa Wegil didirikan pada Maret 2021. Poktan tersebut memiliki budidaya ternak ayam petelur. Selain itu, poktan ini menjadi sorotan karena mereka berinovasi memanfaatkan kotoran ternak sebagai pupuk alami dalam budidaya tanaman dalam polybag.

“Kami akan bimbing mereka mewujudkan pertanian yang produktif dan modern. Karena pertanian bukan melulu harus di sawah dan tidak musti identik kotor,” ungkap Mudhori.

Baca juga: Tinggalkan Pupuk Sintetis, Petani Kopi Manfaatkan Air Kelapa dan Kotoran Kambing

Era milenial yang juga didukung dengan kemajuan teknologi memberikan keuntungan bagi pemuda yang menggeluti pertanian. Mereka dapat memanfaatkan teknologi untuk mendukung program pertanian bahkan menjadi media pemasaran.

“Kami memberikan teladan bagi karang taruna untuk berinovasi agar pemuda di sini tidak terus-menerus mencari uang merantau ke kota bahkan luar negeri. Kalau di sini bisa menghasilkan uang, kenapa harus mencari uang ke tempat jauh?” pungkas Mudhori. (*)

Baca juga: Blora Jadi Pusat Riset Penanaman Padi di Lahan Sawah Tadah Hujan

 

Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram

Redaktur: Ulfa PS

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati