Aratan sendiri bagi masyarakat setempat merupakan sebutan untuk peralihan musim (pancaroba). Pada masa-masa ini, seringkali ayam-ayam mendadak mati tanpa diketahui sebabnya. Dari sini kemudian masyarakat setempat menyebutnya sebagai wabah aratan.
Tak hanya Naim, sejumlah warga RT 01 RW 03 juga mengalami hal serupa. Termasuk Kusnan (49), dan Marjuki (45) yang mengaku sekitar 40-an ekor ayamnya mati karena wabah ini. Tak jauh beda dari Naim, Kusnan juga mengaku hanya bisa pasrah, mengingat banyaknya desa lain yang juga mengalami kasus serupa.
“Ya pasrah saja, Mas. Urusan begini kayaknya nggak harus sampai ke Dinas. Wong tahunan kok,” ucap Kusnan. (*)]
Baca juga:
- Pembangunan Jalan Lingkar Rembang-Lasem Penuhi Syarat Amdal
- Seleksi Perangkat Desa di Rembang, Bupati Berharap Terhindar dari KKN
- Danrem Makutarama Kunker Perdana ke Kodim Rembang
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur: Atik Zuliati