Rembang, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Berada di Desa Candimulyo, Kecamatan Sedan, Kabupaten Rembang, Bukit Cendana menjadi salah satu destinasi wisata yang tengah ngehits baru-baru ini. Bukit Cendana menjadi jujukan orang-orang Rembang dari berbagai kalangan untuk menikmati sensasi ngopi di atas bukit. Selain terdapat kafe, di Bukit Cendana juga terdapat camp ground untuk camping.
Kendati demikian, wisata Bukit Cendana sampai saat ini masih belum bisa menerima bantuan dari Dinas Pariwisata Kabupaten Rembang. Disampaikan oleh Mat Ngali selaku ketua pengelola Wisata Bukit Cendana, hal tersebut lantaran terkendala statusnya yang masih merupakan wilayah milik Perhutani.
Lebih lanjut ia menjelaskan, dari seluruh kawasan di area wisata Bukit Cendana yang sudah menjadi milik desa adalah di area parkiran. Ia mengatakan, area tersebut nantinya yang akan dikembangkan oleh pihak desa sendiri.
Baca juga: Masyarakat Desa Wisata Didorong Kelola Taman Obat Keluarga
“Untuk hubungan dengan dinas pariwisata kita terbentur di perhutani, dari dinas pariwisata tidak bisa menyuplai sumbangan, atau bantuan,” jelasnya.
“Hanya kita nanti pengembangannya di area desa sendiri. Di area parkiran deket embung yang sudah milik desa,” sambungnya.
Mat Ngali menambahkan, konsep yang akan dikembangkan di area milik desa nanti tentunya akan berbeda dari kafe di atas bukit yang sudah ada. Di mana segmentasinya bisa dibilang terlalu elitis. Yaitu akan membuat semacam pasar murah pujasera.
Mat Ngali menyebut bahwa Bukit Cendana merupakan destinasi wisata yang cukup potensial, sehingga perlu dikembangkan. Dibuka sejak Januari 2021 lalu, per harinya tercatat sebanyak 120 pengunjung yang hilir-mudik di Bukit Cendana. Bahkan jumlah tersebut bisa mencapai angka ribuan tiap akhir pekan.
Baca juga: Kapolsek Kradenan Sambangi Agro Wisata Jambu Kristal
“Untuk Sabtu Minggu alhamdullilah lebih ramai. Untuk malam Minggu ini sudah terdeteksi ada 1.500 pengunjung,” terangnya.
Dengan pengunjung yang kian banyak, tentunya membutuhkan tenaga pengelola yang berimbang juga. Khususnya untuk kafe di atas bukit yang tidak pernah sepi pembeli. Oleh karena itu, Mat Ngali menyebut sudah memperkerjakan 28 pemuda desa di kafe Bukit Cendana.
Adapun kaitannya dengan Perhutani, Mat Ngali bercerita dari Perhutani sudah pernah berkunjung ke lokasi dan awalnya disuruh untuk langsung mengurus perizinan. Namun, kelanjutanya pihak perhutani menyarankan untuk mempersiapkan terlebih dahulu.
“Untuk saat ini Perhutani Kebonharjo itu menyarankan, jangan dulu mengurus izin kalau pemuda sini belum siap. Nantinya setelah izin dibuat akan kesulitan karena kena pajak, juga bagi hasil,” pungkasnya.(*)
Baca juga:
- Pemkab Perlu Turun Tangan Agar Desa Wisata Berkembang
- Ganjar Dorong Penggunaan Sistem Cashless di Objek Wisata
- Tak Kerja Tapi Berwisata, WFH ASN Dicabut
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur: Atik Zuliati