Angka Stunting di Kudus Capai 4,7 Persen

Kudus, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com Angka kasus stunting di Kabupaten Kudus per Agustus 2020 terdapat 4,7 persen. Angka tersebut terbilang lebih kecil dari target yang ditentukan pemerintah pusat yakni 14 persen pada 2024. Meski demikian Pemkab Kudus terus berupaya menurunkan angka stunting.

“Meskipun angka stunting di Kabupaten Kudus sudah termasuk kecil, kami akan terus berupaya menurunkan angka stunting dengan mengajak jajaran lintas sektoral baik stakeholder di pemerintah maupun organisasi masyarakat,” ujar Bupati Kudus Hartopo dalam forum rembuk stunting, Rabu (28/4/2021).

Hartopo juga meminta agar dalam forum tersebut juga turut mencari penyebab dari tingginya angka stunting. Forum diharapkan dapat menjawab apakah stunting disebabkan kurangnya sosialisasi di pedesaan atau dikarenakan kemiskinan. Setelahnya, upaya yang tepat dapat disusun untuk efektifitas penurunan angka stunting.

“Dari forum ini, semoga dapat terjawab apakah stunting disebabkan kurangnya edukasi di wilayah pelosok atau karena kemiskinan. Semoga bisa mengorganisir apa yang kita inginkan,” ungkapnya.

Baca juga: Angka Stunting di Kendal Tinggi, Sekda: Perlu Pembinaan

Turut hadir dalam acara Dirjen Bina Bangda Kemendagri Muhammad Jumhadi dan Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Tengah dr. Widwiono. Dalam kegiatan tersebut juga dilaksanakan penandatanganan berita acara dan penandatanganan komitmen bersama penurunan stunting menuju Kudus yang lebih sehat dan sejahtera demi terwujudnya generasi emas 2045.

Kepala Bappeda Kabupaten Kudus Sudjatmiko mengungkapkan terdapat 400 peserta yang terdiri dari kepala dinas, camat, hingga kepala desa, lurah, ormas, dan TP PKK desa. Sebanyak 128 peserta atau sebagian peserta mengikuti acara secara virtual. Pihaknya menyampaikan stunting merupakan salah satu isu nasional yang terdapat dalam RPJMD Kudus 2018-2023.

“Sebagian dari peserta mengikuti secara virtual. Stunting merupakan isu penting yang dibahas di RPJMD 2018-2023,” paparnya. (*)

Baca juga: Kasus Gizi Buruk di Pati Mengalami Peningkatan, Ekonomi Keluarga Bukan Faktor Utama

 

Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram

Redaktur: Ulfa PS