Kadiskominfo Pati Ungkap Klaster Covid-19 di Gabus Karena Mudik

Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com– Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kadiskominfo) Kabupaten Pati Indriyanto mengungkapkan adanya klaster Covid-19 di desa Kuryokalangan.

Hal tersebut, lantaran adanya salah satu warga yang mudik ke desa Kuryokalangan, Kecamatan Gabus.

Pernyataan ini disampaikan pada Rapat Persiapan Lebaran di Pendopo Kabupaten Pati, Rabu (28/4/2021).

Baca Juga: Berbagi di Bulan Ramadan, Hafidz Utamakan Warga Terdampak Covid-19

Diceritakan bahwa salah satu warga yang baru pulang dari Jakarta, menggelar syukuran dengan mengundang puluhan warga setempat.

“Kuryokalangan juga karena mudik ada orang luar istilahnya syukuran beli mobil kemudian kena,” ujar Indriyanto saat ditemui palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com di ruang kerjanya, Rabu (28/4/2021) kemarin.

Hal yang senada juga diungkapkan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pati Suharyono saat menghadiri acara di Pendopo Kabupaten Pati, Senin (26/4/2021) lalu.

Baca Juga :   Efek Samping Pasca Vaksinasi, Dinkes Pati Nilai Wajar

Baca Juga: Angka Kasus Covid-19 di Rembang Terus Alami Penurunan

“Pengalaman-pengalaman yang sudah ada, contoh di Kuryokalangan ada datang dari Jakarta kemudian sakit dirawat di rumah sakit, merasa sudah baikan pulang. Di rumah mengadakan acara selamatan,” tutur Suharyono.

Warga yang diundang dalam syukuran tersebut berjumlah sekitar 35 orang, yang pada akhirnya juga terpapar virus Covid-19.

“Tenyata orang itu sebetulnya belum sembuh menulari yang ikut selamatan itu. Kemudain yang ikut selamatan pulang, menulari orang yang lain sehingga berjumlah 39 yang positif Covid-19,” jelasnya.

Baca Juga: Angka Covid-19 Tinggi, Pemkab Pati Undur Pembinaan Kades Terpilih

Maka dari itu, pihaknya semakin yakin untuk melarang masyarakat melakukan perjalanan ke luar maupun dari luar daerah atau mudik pada libur lebaran tahun ini.

Baca Juga :   Pengunjung Perpusda Pati Turun Hingga 80 Persen di Masa Pandemi

Ia tidak ingin klaster-klaster baru akan tercipta apabila masyarakat masih memaksakan untuk melakukan mudik lebaran.

“Sehingga pemerintah menetapkan dilarang mudik,” tandasnya. (*)

Baca Juga:

 

Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram

Redaktur: Mila Candra